Kendari, SultraNET.| Aksi Unjuk rasa menolak disahkannya revisi UUD KPK yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas yang ada di Sulawesi Tenggara yang dipusatkan di Kantor DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019) berakhir ricuh dan menimbulkan jatuhnya korban.
Hal itu bermula ketika massa aksi memaksa masuk ke gedung DPRD, hingga pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata. Aksi saling lempar dan menyerang pun terjadi, hingga akhirnya menyisakan banyak korban terluka, patah berat bahkan meninggal dunia.
Beberapa meter dari pusat demonstrasi, sejumlah relawan kemanusiaan yang tergabung dalam Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Universitas Haluoleo bersiaga di lokasi demonstrasi, guna memberikan pertolongan kepada mahasiswa yang menggelar aksi di kantor DPRD Sultra.
Abdul Abidu selaku koordinator mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 18 orang untuk mengawal aksi demonstrasi tersebut.
“Hal ini kami lakukan karena khawatir jika nanti ada peserta yang cedera kami yang siaga disini akan membantu, misalnya kalau ada yang terluka maka langsung diberi pertolongan pertama dan apabila mengalami luka serius kami rujuk ke RS terdekat,” katanya
Data terupdate, korban yang sempat ditangani pihaknya kurang lebih 67 orang. Diantaranya 1 orang kritis, 3 orang bocor bagian kepala, 1 orang patah lengan bagian bawah, 3 orang pingsan, 1 orang cedera lengan kiri, 1 orang cedera bagian dada kiri, 21 orang sesak nafas dan 35 orang luka ringan pada bagian wajah, kaki dan tangan, selebihnya penanganan terhadap korban gas air mata.
“Semoga korban tidak bertambah lagi,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun awak media ini, akibat ricuh saat aksi tersebut satu orang mahasiswa meninggal dunia atas nama Randi Mahasiswa Jurusan Perikanan UHO walau sempat dilarikan ke Rumah Sakit Korem Kota Kendari sekitar pukul 16:18 Karena terkena tembakan Peluru tepat didadanya namun sayang nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Sedangkan korban kritis atas nama Muhammad Yusuf Kardawi (19), Mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2018 saat ini kondisinya luka parah di bagian kepala dan sedang dirawat intensif di RSU Bahteramas. (AK)