Bombana, sultranet.com – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Bombana berkolaborasi dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Kendari menyelenggarakan seminar bertajuk “Pola Pengasuhan Ibu Hamil dan Balita terhadap Tumbuh Kembang Anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)”. Senin (02/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola asuh yang baik untuk mencegah stunting sebagai bagian dari upaya strategis menekan angka stunting di Kabupaten Bombana.
Kepala BRIDA Bombana, Sumarni, S.ST., M.Kes, dalam sambutannya menekankan pentingnya pola pengasuhan selama masa 1000 HPK sebagai periode emas tumbuh kembang anak.
“Stunting bukan hanya masalah gizi buruk, tetapi juga pola asuh yang tidak tepat. Masa 1000 HPK adalah masa kritis untuk memastikan anak tumbuh sehat, baik secara fisik maupun kognitif. Jika pola asuh salah, dampaknya dapat menghambat kualitas generasi masa depan,” ungkapnya.
Sumarni menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen BRIDA Bombana mendukung program nasional penurunan angka stunting. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
“Kita ingin Kabupaten Bombana bebas stunting. Melalui seminar ini, kami berharap ibu hamil dan keluarga dapat memahami dan menerapkan pola asuh yang benar sehingga anak-anak Bombana tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas,” tegas Sumarni.
Seminar ini diikuti oleh puluhan peserta, termasuk tenaga kesehatan, kader posyandu, ibu hamil, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Materi seminar disampaikan oleh para ahli kesehatan anak, gizi, dan tumbuh kembang balita, termasuk Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari yang juga hadir sebagai narasumber.
Dalam paparannya, Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari menjelaskan pentingnya pola asuh yang baik dan asupan gizi yang tepat selama 1000 HPK.
“Stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik yang terhambat, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, pendidikan terkait pola pengasuhan menjadi kunci agar ibu hamil dan keluarga dapat memberikan asuhan optimal,” jelasnya.
Seminar ini memberikan pemahaman mendalam tentang:
1. Pentingnya asupan gizi seimbang selama kehamilan dan masa menyusui.
2. Pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin.
3. Pemberian ASI eksklusif sebagai fondasi gizi bayi.
4. Stimulasi tumbuh kembang anak untuk mendukung perkembangan kognitif dan motorik.
5. Identifikasi tanda-tanda risiko stunting dan langkah-langkah intervensi yang dapat dilakukan.
Sebagai tindak lanjut, BRIDA Bombana dan Poltekkes Kemenkes Kendari merancang program pendampingan rutin bagi ibu hamil dan keluarga. Program ini mencakup edukasi langsung di lapangan, pemeriksaan kesehatan berkala, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang berisiko tinggi. Kegiatan ini bertujuan memastikan bahwa edukasi yang diberikan dapat diterapkan secara langsung di masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Bombana telah menetapkan penanganan stunting sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah. Bupati Bombana secara konsisten mendorong program berbasis kesehatan masyarakat, termasuk edukasi pola pengasuhan dan peningkatan gizi anak.
Dengan terlaksananya seminar ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten Bombana dapat ditekan secara signifikan. Pemerintah optimistis bahwa upaya preventif melalui edukasi dan intervensi dini akan menciptakan generasi yang lebih sehat, produktif, dan berkualitas di masa depan.