Example floating
Example floating
ADVHeadlines

Cegah Penularan, Distan Bombana Deteksi Penyakit Pada Ternak Sapi

×

Cegah Penularan, Distan Bombana Deteksi Penyakit Pada Ternak Sapi

Sebarkan artikel ini
Petugas Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Sapi
Petugas Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Sapi
Example 468x60

Rumbia, Sultranet – Dinas Pertanian Kabupaten Bombana dalam hal ini tim yang dipimpin bidang Peternakan Surianto Wedda, S.Pt bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros Melaksanakan Kegiatan Surveilans yang dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat tanggal 8 – 9 April 2021 di Kec. Rumbia, Rumbia Tengah, Lantari Jaya dan Rarowatu Utara, untuk Cegah Penularan Penyakit Ternak Sapi pada Manusia.

drh. Gustav dari Balai Besar Veteriner (BBVet Maros) mengatakan, sebaiknya surveilans tetap dilakukan secara rutin dengan cakupan wilayah yang luas atau menyeluruh jika memungkinkan, untuk itu Bidang Peternakan dan BBVet Maros melakukan pengambilan sampel darah dan pengumpulan data sampel darah diambil sebanyak 200 ekor sapi. Hal ini disampaikan drh. Gustav saat dikonfirmasi di tempat kegiatan, Jumat, (9/4/2021)

Example 300x600

Terkait soal Komunikasi informasi dan edukasi tentang brucellosis di Kab. Bombana kata drh. Gustav, sudah cukup bagus dan terbukti dari beberapa peternak cukup memahami yang dilakukan oleh bidang peternakan terkait penanganan penyakit brucellosis.

Hal sama disampaikan pula Kasie Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran IING FADLI, S.Pt : Infeksi Brucella abortus dapat menyebabkan kerugian pada peternakan sapi potong. Kerugian yang disebabkan karena kematian ternak serta penurunan produksi dan produktivitas akibat infertilitas serta gangguan reproduksi.

Menurut iing Fadli, Program surveilance brucellosis merupakan program pemerintah sebagai upaya pembebasan brucellosis. Sementara data populasi sapi di kabupaten Bombana Tahun 2020 berjumlah 48.830 ekor.

“Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah  untuk mendeteksi penyakit dan proporsi penyakit di daerah khususnya di Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. “Ungkap Iing saat dimintai keterangannya.

Pengujian Rose Bengal Test (RBT) berfungsi sebagai uji skrining awal. Reaktor positif RBT selanjutnya akan dites kembali dengan Complemen Fixation Test ( CFT ) sebagai uji yang menentukan brucellosis. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengukur tingkat kejadian brucellosis pada ternak sapi berdasarkan uji serologis (seroprevalensi) serta mengetahui hubungan antara kejadian brucellosis dengan gangguan reproduksi pada ternak sehingga bisa dideteksi sedini mungkin penyebaran pada manusia.

Sementara itu salah satu peternak Tri Suyatno bahwa peternak sangat membutuhkan pelayanan seperti ini sehingga kami harap kegiatan ini dapat dilakukan setiap tahun agar ternak kami dapat terhindar dari penyakit (ADV)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »