Bombana, sultranet.com – Penyakit Jembrana, yang menyerang sapi Bali, kembali menjadi perhatian di Kabupaten Bombana. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan ditularkan antar sapi, tanpa menimbulkan risiko bagi manusia. Meski demikian, peternak diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan ternaknya guna mencegah penyebaran penyakit ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Sarif, SH, dalam keterangannya menyampaikan bahwa penyakit Jembrana tidak berbahaya bagi manusia, sehingga tidak perlu ada kepanikan di kalangan masyarakat. “Jangan panik, penyakit Jembrana hanya menyerang sapi Bali dan tidak menular kepada manusia. Dagingnya aman untuk dikonsumsi, selama dimasak dengan sempurna di atas suhu 55 derajat Celcius,” ujarnya, (18/9/2024).
Penyakit Jembrana ini ditandai dengan sejumlah gejala pada sapi yang terinfeksi, di antaranya adalah demam tinggi, bengkaknya kelenjar limfe, diare berdarah, keluarnya saliva secara berlebihan, keringat darah, serta pucatnya warna mulut, mata, dan alat kelamin. Gejala lainnya termasuk ingus yang keluar berlebihan dari mulut dan hidung, sapi banyak minum, lesu, menurunnya berat badan, dan adanya benjolan di pangkal leher.
Penularan penyakit Jembrana terjadi melalui kontak langsung antara sapi yang terinfeksi dengan sapi yang sehat. Selain itu, penularan juga bisa terjadi secara tidak langsung melalui serangga, seperti lalat Tabanus rubidus, serta melalui alat-alat medis seperti jarum suntik yang tidak steril.
Untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan, sapi yang terinfeksi dapat diberikan obat anti radang, antinyeri, dan penurun demam. Pemberian vitamin juga disarankan guna meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan mempercepat proses penyembuhan.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian Bombana mengimbau kepada peternak untuk tidak membiarkan sapi berkeliaran bebas, melainkan harus dikandangkan agar tidak berisiko menularkan penyakit kepada ternak lain. “Dengan mengandangkan sapi, Anda telah melindungi ternak Anda sendiri dan populasi sapi di sekitarnya,” tegas Sarif.
Selain itu, peternak juga diminta untuk segera melaporkan jika ada sapi yang menunjukkan gejala-gejala Jembrana kepada petugas peternakan. “Jika ternak Anda sakit, segera lapor ke petugas peternakan di nomor 085333439834 atau 085162803219. Petugas kami siap membantu menangani kasus ini dengan langkah-langkah yang tepat,” tambahnya.
Penyakit Jembrana yang disebabkan oleh virus ini memang hanya menyerang sapi Bali, namun dampaknya bisa sangat merugikan bagi peternak apabila tidak segera diatasi. Penyebarannya yang cepat dan kondisi sapi yang melemah dengan gejala parah bisa berujung pada kematian sapi, jika tidak ditangani secara baik. Oleh sebab itu, peternak di Bombana diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan baik.
Selain itu, peternak juga diimbau untuk menjaga kebersihan kandang serta lingkungan sekitar, terutama dengan meminimalisir keberadaan serangga pengganggu seperti lalat. Penggunaan alat-alat kesehatan yang steril juga sangat penting untuk mencegah penularan melalui jarum suntik atau alat medis lainnya.
Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Dinas Pertanian akan terus memantau perkembangan penyakit ini di lapangan dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara intensif. Peternak diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas peternakan untuk memastikan kesehatan ternak tetap terjaga dan menghindari dampak ekonomi yang lebih besar akibat wabah penyakit ini.
Sebagai tambahan, Sarif juga mengingatkan bahwa meskipun daging sapi yang terjangkit penyakit Jembrana tetap aman dikonsumsi, proses memasaknya harus dilakukan dengan benar untuk memastikan keamanan pangan. “Pastikan daging sapi dimasak dengan matang di atas suhu 55 derajat Celcius agar virus yang ada dalam daging mati dan tidak menimbulkan risiko apa pun bagi konsumen,” tutupnya.
Melalui kolaborasi antara peternak dan pemerintah daerah, diharapkan penyebaran penyakit Jembrana dapat segera dikendalikan dan dampaknya terhadap populasi sapi di Bombana bisa diminimalisir. Para peternak diminta untuk terus berkoordinasi dengan dinas terkait dalam menjaga kesehatan ternak mereka, sehingga sektor peternakan di daerah ini tetap produktif dan berkelanjutan.
Dinas Pertanian Bombana juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan bantuan teknis kepada peternak mengenai penanganan penyakit Jembrana, serta memperkuat ketahanan kesehatan hewan di wilayah Bombana. Dengan adanya himbauan ini, diharapkan para peternak lebih sigap dalam menangani penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi ternak mereka.