Bombana, SultraNET.com – Ketua DPRD Bombana, Iskandar, SP, mendesak Pemerintah Kabupaten Bombana untuk segera menetapkan wabah virus Jembrana yang menyerang ternak sapi sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Desakan ini disampaikan menyusul meningkatnya laporan masyarakat terkait kematian mendadak ternak sapi mereka.
“Wabah ini membutuhkan langkah cepat. Pemerintah daerah harus segera mengidentifikasi ternak yang terjangkit dan mengisolasi yang sehat. Tanpa tindakan tepat, dampaknya bisa semakin meluas,” ujar Iskandar, Sabtu (5/1).
Virus Jembrana, yang disebabkan oleh Lentivirus, menyebar melalui gigitan serangga seperti lalat dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Gejala umum yang muncul pada sapi yang terinfeksi meliputi demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pendarahan.
Untuk menekan penyebaran, Iskandar mengusulkan vaksinasi massal terhadap seluruh ternak sapi di wilayah Bombana. Menurutnya, vaksinasi merupakan langkah preventif yang sangat efektif untuk mencegah kerugian lebih besar.
“Pemda juga harus menyediakan tenaga medis hewan, obat-obatan, dan melakukan sosialisasi kepada peternak tentang cara merawat ternak selama wabah. Edukasi kepada masyarakat peternak sangat penting agar wabah ini dapat dikendalikan,” tambahnya.
Iskandar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan peternak. “Kita harus bersatu. Pemerintah memfasilitasi, peternak mematuhi arahan, dan masyarakat mendukung langkah-langkah pencegahan,” tegasnya.
Penetapan status KLB diharapkan dapat mempercepat upaya penanganan, menekan angka kematian ternak, serta menghindari dampak ekonomi yang lebih luas di kalangan peternak lokal. Dengan langkah yang tepat, sektor peternakan di Bombana diharapkan segera pulih.
Untuk diketahui akibat wabah virus Jembrana telah menewaskan ribuan ekor hewan ternak sapi di Bombana dalam beberapa waktu terakhir ini yang penyebarannya sangat cepat.