Bombana, SutraNET. | Manajemen keuangan proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap (VIP) Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Kabupaten Bombana di lokasi baru Desa Lantowua Kecamatan Rarowatu Utara menimbulkan persoalan pelik terhadap para tukang dan buruh bangunan yang bekerja pada proyek yang menelan anggaran hingga Rp 9.473.700.000, itu.
Pasalnya gaji harian puluhan buruh yang bekerja pada proyek yang sesuai informasi pada papan proyek harusnya rampung pada 31 Desember 2020 itu namun hingga kini tak kunjung dibayarkan.
Persoalan tersebut timbul diduga akibat pihak Kontraktor CV. Sumber Pilar Nusantara memakai jasa pihak ketiga untuk merekrut pekerja sehingga penggajian tidak langsung dari kontraktor kepada para pekerja namun melalui jasa perantara tersebut.
Kepada awak media SultraNET., Kamis (11/02/2020) Sudirman Salah seorang kepala tukang menceritakan bahwa ia mulai bekerja pada bulan desember tahun 2020 hingga februari tahun 2021 namun hingga saat ini upah yang menjadi haknya beserta 20 orang buruh bangunan yang ia bawa tak kunjung ada kepastian pembayarannya.
“Kesepakatan kami saat itu gaji akan diberikan setiap dua minggu, tetapi kenyataanya sampai saat ini belum juga ada titik terang,” ujar Sudirman
Tidak sampai disitu, untuk mendapatkan haknya, ia telah melakukan segala upaya termasuk meminta pihak Kepolisian Resor Lantari Jaya untuk menfasilitasi agar kontraktor menunaikan kewajibannya.
“Kapolsek Lantari Jaya telah memfasilitasi kami bertemu pihak kontraktor, disitu kita disampaikan akan dibayarkan seminggu kemudian, tapi faktanya sudah hampir sebulan malah semakin tidak jelas,” keluhnya
Hal senada juga diutarakan Ismail, Salah seorang pekerja bangunan itu menceritakan untuk membiayai kebutuhan sehari hari selama sebulan bekerja di lokasi proyek, ia dan teman temannya sesama buruh terpaksa harus mengutang kiri kanan agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang diberikan.
“Tetapi pada akhirnya kami dibuat begini, kami juga telah diberhentikan dan kontraktor mendatangkan pekerja baru, sementara hak kami belum dibayarkan,” jelasnya
Sebagai pekerja ia sangat berharap agar hak mereka segera diberikan agar mereka tidak kebingungan seperti saat ini.
“Apalagi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari sekarang kami sudah mengutang ke tetangga,” katanya
Sementara itu, Bima pengawas lapangan CV. Sumber Pilar Nusantara membenarkan bahwa apa yang di keluhkan pekerja itu benar, namun ia membantah bahwa itu merupakan tanggung jawab H. Anwar selaku kontraktor karena masalah pekerja merupakan tanggung jawab Yoga selaku pihak perantara yang menyediakan tukang dan buruh.
” Setau saya pada pertemuan itu H. Anwar (kontraktor) hanya akan membantu membayarkan upah pekerja tetapi tidak disebutkan nilainya karena terus terang Pak Haji sudah membayarkan upah tersebut melalui Pak Yoga dan nilainya itu sudah melebihi dari progres pekerjaan yang ada,” Jelas Bima
Dihubungi terpisah Kapolsek Lantari Jaya IPDA Setiabudi Satrianto melalui Kanit Reskrim menjelaskan bahwa ia telah melakukan upaya mediasi pihak terkait guna membicarakan masalah pembayaran gaji secara kekeluargaan.
Pada pertemuan itu H. Anwar selaku kontraktor sepakat untuk membayar gaji pekerja secepatnya, namun ternyata hingga berjalan hampir sebulan tak kunjung di realisasikan.
” Kami sudah lakukan pemanggilan kedua belah pihak agar menyelesaikan maslah ini secara kekeluargaan, kalau ternyata tidak ada respon saya sarankan baiknya pekerja yang merasa dirugikan melapor saja ke Polres secara resmi agar bisa diproses,” Singkatnya
Pewarta : Fendi