sultraNET, Rumbia | Kesadaran berdemokrasi warga Bombana ternyata cukup tinggi. Buktinya, saat Pemilu 2019, April lalu digelar, ada 82 persen pemilih yang tercatat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menyalurkan hak suaranya. Angka ini naik signifikan dari partisipasi saat Pilgub Sultra, Juni 2018 silam yang hanya mencapai 70 persen.
Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Bombana untuk Pemilu 2019 adalah 100.439. “Dalam catatan kami, sesuai hasil pleno berjenjang, total ada 82.512 ribu pemilih yang datang ke TPS, 17 April lalu. Jika dikonversi maka ini mencapai 82,15 persen partisipasi,” kata Abdi Mahatma, anggota KPU Kabupaten Bombana, Kamis (23/5).
Angka tersebut, menurut Kordiv SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) tidak saja melebihi target nasional yang hanya mencanangkan 77 persen, tapi juga sudah melebii angka partisipasi dari pemilihan terdekat, yakni Pilgub yang hanya mencapai 70,68 persen.
“Saya kira ini capaian membanggakan. Waktu Pilgub, dari 96.192 warga dalam DPT, hanya 67.984 yang tertarik ke TPS menyalurkan hak suaranya memilih gubernur dan wakik gubernur. Artinya, lepas dari adanya beberapa TPS di Bombana yang harus menggelar PSU, tapi secara umum kesadaran elektoral di daerah ini ternyata cukup tinggi,” tandas Abdi.
Menurutnya, tingginya angka partisipasi pemilih di Pemilu kali ini tidak lepas dari berbagai upaya KPU menggelar sosialisasi ke basis-basih pemilih, mengajarkan masyarakat tentang pentingnya memilih termasuk tata cara mencoblos. Tidak hanya itu, tingginya partisipasi ini sekaligus membantah kekhawatiran beberapa pihak yang ragu akibat metode pemilihan yang dianggap rumit bisa membuat pemilih enggan ke TPS.
“Kami merekrut 55 orang relawan demokrasi. Mereka bekerja di lima daerah pemilihan. Nyaris tiap hari, sejak Februari-April mereka keluar masuk kampung dan pemukiman di Bombana, mengedukasi warga soal Pemilu. Dan hasilnya kita sama sama tahu,” tambah mantan jurnalis ini.
Tidak hanya itu, KPU Bombana secara khusus juga melakukan sosialisasi ke berbagai titik. Setidaknya, sejak Januari ada 30 lokasi yang didatangi tim dari komisioner KPU guna mengajarkan warga soal Pemilu. KPU juga sempat menggelar iven seperti lomba pentas seni, konser musik, Pemilu Run hingga lomba selfie di TPS. Semuanya bertujuan mendorong partipasi warga ke TPS.
“Mewakili kawan-kawan komisioner dan jajaran KPU Bombana, saya menyampaikan terima kasih kepada warga Bombana yang sudah berpartisipasi di Pemilu 2019 ini. Apresiasi juga kami berikan kepada para relawan demokrasi yang sudah bekerja keras mensosialisasikan Pemilu. Termasuk tentu saja jajaran badan adhoc yang tangguh mengerjakan semua tahapan Pemilu hingga pleno,” tambah Abdi.
Kata Abdi, jika ditracking lebih detail ke tingkat kecamatan maka Lantari Jaya menjadi wilayah dengan partisipasi tinggi hingga mencapai 89 persen. Sedangka yang terkecil adalah Masaloka Raya, yanga hanya mencapai 58 persen. Angka di Masaloka ini sudah naik 7 persen dari partisipasi di Pilgub yang hanya mencapai 51 persen.
“DI Masaloka itu, banya warganya yang tidak di tempat. Mereka merantau mencari nafkah di negeri orang, tapi identitas kependudukannya masih Bombana. Sedangkan di Lantari, sebelumnya hanya 77 persen partisipasinya,” pungkas komisioner KPU Bombana ini. (h)