Example floating
Example floating
banner 1100x160
ADV

Pemprov Sultra Ajak Dunia Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

×

Pemprov Sultra Ajak Dunia Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Sebarkan artikel ini
Sekda Sultra Asrun Lio (Paling Kanan) Saat menjadi pembicara International Conference on Augmenting Artificial-Human Intelligence (ICAAHI) 2024
Sekda Sultra Asrun Lio (Paling Kanan) Saat menjadi pembicara International Conference on Augmenting Artificial-Human Intelligence (ICAAHI) 2024

KENDARI, sultranet.com  – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Drs. H Asrun Lio., M.Hum., Ph.D, mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara utama dalam International Conference on Augmenting Artificial-Human Intelligence (ICAAHI) 2024 yang digelar di Kendari pada Sabtu, (23/11/2024). Pada kesempatan tersebut, Asrun Lio mewakili Pj. Gubernur Sultra, Komjen Pol. (P) Dr. (H.C) Andap Budhi Revianto., S.I.K., M.H, yang juga turut berpartisipasi dalam konferensi internasional ini.

Dalam pidatonya yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, Sekda Sultra menyampaikan bahwa tema konferensi kali ini sangat relevan dengan perkembangan teknologi saat ini, yakni mengenai peningkatan kecerdasan buatan manusia. Ia menjelaskan, Augmented AI atau kecerdasan buatan yang ditingkatkan adalah konsep yang berfokus pada peningkatan kecerdasan manusia dengan memanfaatkan sistem kecerdasan buatan (AI).

Example 300x600

“Augmented AI adalah konsep yang berfokus pada peningkatan kecerdasan manusia, dengan memanfaatkan sistem kecerdasan buatan. Tujuannya adalah untuk menciptakan sinergi, dimana sistem AI memberdayakan manusia untuk mencapai hasil lebih baik daripada yang dapat dicapai manusia atau AI itu sendiri,” ujar Asrun Lio.

Sekda Sultra yang juga merupakan mantan Kepala Pusat Studi Eropa di Universitas Halu Oleo (UHO) ini menjelaskan bahwa AI memiliki potensi besar untuk diterapkan di berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, bisnis, industri kreatif, dan teknik. Di sektor kesehatan, AI dapat meningkatkan kemampuan dalam diagnostik, perawatan yang dipersonalisasi, serta bedah robotik. Dalam pendidikan, AI dimanfaatkan sebagai platform pembelajaran adaptif dan tutor digital. Sementara itu, di bidang bisnis, AI bisa memperbaiki pengambilan keputusan melalui analitik prediktif dan wawasan tren pasar.

“AI juga dapat dimanfaatkan pada industri kreatif untuk seni, menulis, dan produksi multimedia. Di sektor teknik, AI yang ditingkatkan dapat membantu dalam optimasi dan simulasi desain,” tambahnya.

Meski memiliki potensi besar, Asrun Lio juga menyoroti tantangan yang muncul seiring implementasi Augmented AI. Beberapa pertanyaan penting harus dijawab bersama, seperti bagaimana memastikan sistem AI berfungsi secara adil dan tanpa bias, membangun kepercayaan pengguna terhadap sistem AI, serta menghindari ketergantungan berlebihan pada teknologi yang mengancam kemampuan manusia dalam pengambilan keputusan.

“Ini adalah sejumlah pertanyaan penting yang perlu kita jawab bersama-sama. Menatap ke depan, ditambah lagi dengan keberadaan AI yang sangat menjanjikan maka beberapa bidang pengembangan yang perlu diperhatikan termasuk: sistem simbiotik, komputasi neuromorfik, antarmuka otak-komputer, dan kebijakan serta kerangka kerja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sekda Sultra menjelaskan bahwa di Sultra, pemerintah daerah sudah mengambil beberapa langkah konkret untuk mendukung pengembangan dan penerapan Augmented AI di berbagai sektor. Di bidang pendidikan, perguruan tinggi di Sultra diminta untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam proses pembelajaran, seperti yang telah dilakukan oleh Universitas Halu Oleo yang mengembangkan platform pembelajaran online berbasis AI. Pemerintah juga menyelenggarakan program pelatihan coding dan robotik bagi siswa sekolah untuk menyiapkan generasi muda menghadapi era digital.

Di sektor kesehatan, RSUD Bahteramas di Kendari telah menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dengan teknologi AI. Beberapa klinik dan puskesmas di Sultra juga mulai menggunakan aplikasi telemedis untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil. Di sektor pertanian, teknologi AI dimanfaatkan dengan penggunaan drone untuk pemetaan lahan pertanian dan pemantauan hama serta penyakit tanaman.

“Saat ini, beberapa tempat wisata di Sultra juga mulai memanfaatkan teknologi AI yang ditingkatkan, seperti aplikasi berbasis augmented reality (AR) untuk mempromosikan tempat wisata, serta penggunaan virtual reality (VR) untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih menarik,” kata Asrun Lio.

Meski begitu, ia mengakui bahwa implementasi Augmented AI di Sultra masih dalam tahap awal dan menghadapi berbagai tantangan. Namun, ia optimis bahwa dengan kerja keras dan dukungan berbagai pihak, Augmented AI dapat memberikan kontribusi besar untuk kemajuan Sultra dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap konferensi ini dapat menjadi forum yang produktif untuk berbagi ilmu, bertukar gagasan, dan membangun jaringan. Semoga konferensi ini dapat menghasilkan rekomendasi dan solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk kemajuan Sultra dan Indonesia secara umum,” harapnya.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pakar internasional, antara lain Prof. DR. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc. Agric, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, serta dosen-dosen dari berbagai universitas ternama seperti DR. Ahmed J. Obaid dari Universitas Kufa Irak, dan DR. Dalwinder Kaur dari Universitas Globalnxt Manipal, Malaysia.

Pemerintah Daerah Sultra berkomitmen untuk mendukung pengembangan Augmented AI secara bertanggung jawab demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

 

Example 468x60
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »