Bombana, sultranet.com – Aksi heroik dilakukan oleh personel Pos Pam Lantari Jaya saat menggagalkan percobaan bunuh diri seorang petani berinisial KW (31), warga Desa Kalaero, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Minggu (22/12/2024) dini hari.
Pos Pam Lantari Jaya ini dibentuk dalam rangka mendukung Operasi Lilin Anoa 2024 yang dilaksanakan oleh Polres Bombana.
Operasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Personel Pos Pam terdiri dari gabungan anggota TNI dari Kodim Bombana, Polri dari Polres Bombana, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dari Pemerintah Daerah Bombana.
Upaya penyelamatan terjadi setelah laporan dari keluarga pelaku diterima pada pukul 00.10 Wita.
Sebelumnya, KW diketahui mendatangi rumah iparnya untuk mengajak istrinya pulang.
Namun, sang istri, GS (26), menolak karena kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Pelaku kemudian pamit pulang sambil mengancam akan mengakhiri hidupnya.
Ipar pelaku yang khawatir langsung menyusul ke rumah KW dan menemukan pelaku sedang bersiap menggantung diri dengan tali sapi.
Ia segera melaporkan kejadian tersebut ke Pos Pam Lantari Jaya.
Menanggapi laporan itu, delapan personel gabungan Pos Pam dipimpin Kapospam IPDA Prasetyo Nento, SH., CPM, bergerak cepat ke lokasi.
Setibanya di rumah pelaku pada pukul 00.20 Wita, mereka mendobrak pintu dan menemukan KW dalam posisi berdiri di atas kursi dengan tali sudah melilit lehernya.
Tindakan cepat dilakukan dengan memotong tali menggunakan parang yang tersedia di rumah tersebut, sehingga nyawa KW berhasil diselamatkan.
“Pelaku kemudian ditenangkan dan dibawa ke Polsek Lantari Jaya untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut,” ujar IPDA Prasetyo Nento.
Kapolsek Lantari Jaya itu menambahkan, dari hasil investigasi awal, tindakan tersebut didasari oleh tekanan permasalahan keluarga dan ekonomi yang dialami KW.
“Puncak konflik terjadi pada 17 Desember 2024, ketika istrinya memutuskan meninggalkan rumah. Upaya pelaku untuk membujuk istrinya pulang pada 21 Desember juga ditolak, bahkan istrinya meminta cerai karena merasa tidak tahan dengan KDRT yang dialaminya,” jelasnya.
Selain itu, sebelum aksi nekat tersebut, pelaku diketahui meminum delapan butir obat sakit kepala yang dicampur dengan minuman bersoda.
Setelah kondisi pelaku stabil, ia dikembalikan ke rumah dengan pengawasan.
Pada pagi harinya, pukul 08.00 Wita, personel Pos Pam bersama Bhabinkamtibmas Desa Kalaero kembali mengunjungi rumah KW untuk memastikan kondisinya.
Dalam mediasi yang dilakukan, sang istri tetap menegaskan keinginannya untuk bercerai karena trauma dengan perlakuan KW, termasuk kejadian pembakaran rumah secara sengaja oleh pelaku di masa lalu.
Kapospam Lantari Jaya menyampaikan apresiasi atas respons cepat anggotanya dan menegaskan pentingnya pendekatan humanis dalam menangani kasus semacam ini.
“Tindakan penyelamatan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan dukungan psikologis kepada pelaku agar tidak mengulangi tindakan serupa,” kata Prasetyo.
Ia mengimbau masyarakat untuk melibatkan pihak berwenang saat menghadapi persoalan berat agar tindakan ekstrem seperti bunuh diri dapat dicegah.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa masalah seberat apa pun selalu ada solusinya jika dibicarakan dengan pihak yang tepat,” pungkasnya.