Bombana, Sulawesi Tenggara — Dalam upaya memperkuat tata kelola data dan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan berbasis data, Pemerintah Kabupaten Bombana menggelar kegiatan Pembinaan Generic Statistical Business Process Model (GSBPM) sekaligus rapat persiapan program Desa Cinta Statistik. Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin (11/11/2024) di Aula Rapat Kantor Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Kabupaten Bombana.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Diskominfos Kabupaten Bombana, Ir. Rusdiamin, dan dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bombana, Kepala Bidang Statistik Diskominfos, lurah, kepala desa, serta peserta pembinaan GSBPM lainnya.
Dalam sambutannya, Ir. Rusdiamin menegaskan pentingnya data sebagai fondasi perencanaan pembangunan. Menurutnya, desa dan kelurahan berperan sebagai ujung tombak dalam pengumpulan data sektoral yang menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan daerah.
“Desa adalah pilar utama pembangunan. Sebagai garda terdepan, desa berkontribusi langsung dalam pengumpulan data sektoral yang berkualitas, sesuai dengan visi pembangunan Indonesia-sentris, yaitu membangun dari pinggiran,” ujar Rusdiamin.
Rusdiamin juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah Kabupaten Bombana telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas tata kelola data melalui penerbitan Peraturan Bupati (Perbup) Bombana Nomor 41 Tahun 2022 tentang Satu Data Kabupaten Bombana. Peraturan ini mengatur peran masing-masing pihak dalam tata kelola data: BPS sebagai pembina data, Diskominfos sebagai walidata, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai produsen data.
“Dengan adanya Perbup ini, tata kelola data yang terintegrasi dapat terwujud, sehingga data yang dihasilkan lebih akurat, relevan, dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pembangunan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rusdiamin menegaskan bahwa kegiatan pembinaan statistik ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, yang menekankan pentingnya peningkatan kapabilitas statistik di tingkat desa.
Dalam pembinaan kali ini, peserta diberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses bisnis statistik berbasis model GSBPM. Proses ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari identifikasi kebutuhan data, perancangan, implementasi, pengumpulan data, pengolahan, analisis, hingga diseminasi dan evaluasi data.
Tujuan utama pembinaan ini adalah untuk memastikan desa dan kelurahan di Kabupaten Bombana mampu menghasilkan data berkualitas yang dapat digunakan sebagai dasar perumusan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.
“Dengan data yang valid dan terintegrasi, pemerintah daerah dapat mengambil keputusan strategis yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambah Rusdiamin.
Kepala BPS Kabupaten Bombana juga menekankan pentingnya pembinaan program Desa Cinta Statistik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapabilitas statistik desa. Ia berharap desa-desa di Bombana dapat memanfaatkan program ini untuk mengelola data secara lebih efektif.
“Statistik yang berkualitas dimulai dari proses yang baik di tingkat desa. Program Desa Cinta Statistik bertujuan untuk membangun kapasitas desa agar mampu menjadi produsen data yang andal,” ujar Kepala BPS Bombana.
Program ini diharapkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan pembangunan desa yang berbasis data. Diskominfos juga meminta dukungan penuh dari aparat desa dan kelurahan untuk menyukseskan program ini.
Melalui pembinaan statistik dan pengelolaan data yang lebih baik, manfaat nyata diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat. Data yang valid memungkinkan pemerintah daerah untuk menyusun program pembangunan yang lebih efektif, seperti pemberdayaan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan layanan publik.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang pengelolaan data, tetapi tentang masa depan desa kita. Ketika data dikelola dengan baik, pembangunan dapat berjalan lebih tepat sasaran,” pungkas Rusdiamin.
Dengan sinergi antara Diskominfos, BPS, OPD, dan pemerintah desa, Kabupaten Bombana berharap dapat menjadi teladan dalam pengelolaan data statistik yang andal dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.