Rumbia, Sultranet.com – Dinas Pertanian Kabupaten Bombana dalam hal ini Bidang Peternakan melaksanakan rutin kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan dan Inseminasi Buatan (IB), kegiatan tersebut di laksanakan di Kelurahan Lameroro dan sekitarnya Kec. Rumbia Kab.Bombana (12/10/21). Dalam kegiatan tersebut melibatkan petugas peternakan dan dibantu kelompok ternak yang ada diwilayah tersebut.
Kabid Peternakan Surianto Wedda, SPt, Untuk mengetahui apa Itu Inseminasi Buatan, manfaat serta tujuan Berikut penjelasannya:
Inseminasi Buatan (IB) adalah Proses memasukkan semen beku (Spermatozoa) yang telah dicairkan yang berasal dari ternak jantan unggul ke-dalam saluran alat reproduksi betina, Sehingga mampu meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat dan menghasilkan anakkan berkualitas dalam jumlah banyak menggunakan bantuan manusia dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.
“Tingkat keberhasilan inseminasi Buatan sendiri ditentukan oleh beberapa faktor seperti : Kualitas Semen, Ketepatan waktu IB, Inseminator dan lingkungan betina,” Singkat Anto
Manfaat Inseminasi Buatan Pada Hewan
Untuk peternak teknologi IB sangat bermanfaat baik dari segi ekonomis, Selengkapnya manfaat IB antara lain:
1. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.
2. Dapat mengatur jarak kelahiran antar ternak dengan baik.
3. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding).
4. dapat di simpan dalam jangka waktu yang lama, dengan memanfaatkan teknologi dan alat yang tepat.
5. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati.
6. Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar.
7. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Tujuan Inseminasi Buatan Pada Hewan
Berikut beberapa tujuan melakukan Inseminasi Buatan
1. Memperbaiki mutu genetika pada hewan ternak
2. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya
3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama
4. Mengurangi gangguan Fisik pada sapi betina saat waktu kawin.
5. Meningkatkan populasi angka kelahiran ternak secara cepat dan teratur
6. Mencegah penyebaran / penularan penyakit kelamin akibat penyakit alami.
(ADV)