Bombana, sultranet.com – Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan sosialisasi penerapan standarisasi instrumen pertanian tanaman pangan di Desa Tampabulu, Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana, Selasa (27/8/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam proses pertanian, guna meningkatkan kualitas benih dan hasil pertanian di wilayah tersebut.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Hasriani Husein, SP., yang membuka acara mewakili Kepala Dinas Pertanian. Turut hadir Kepala BPSIP Sultra, Dr. Abdul Wahab, SP, MP., perwakilan Badan Standardisasi Nasional (BSN) Sulawesi Selatan, Ahmad Hawari Assufi, S.Si., serta beberapa pejabat dan tokoh pertanian lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Abdul Wahab menjelaskan tugas dan fungsi BSIP, serta menekankan pentingnya penerapan standar pertanian yang tercantum dalam SNI No. 8969:2021 dan SNI No. 6233:2015.
“Standar ini berperan besar dalam memastikan mutu produk tanaman pangan yang dihasilkan petani, serta meningkatkan daya saing mereka di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Hasriani Husein, SP., dalam sambutannya, menyoroti pentingnya penggunaan benih berkualitas tinggi untuk meningkatkan hasil pertanian. Ia juga menggarisbawahi pentingnya penangkaran benih di Desa Tampabulu dan Desa Toburi, agar benih hasil pertanian tidak hanya dijual ke penggilingan, tetapi juga dapat dijadikan sumber benih lokal yang bermanfaat bagi petani setempat.
“Saya juga berharap para petani dapat menerapkan budidaya padi yang baik sesuai standar, sehingga produktivitas pertanian dapat terus meningkat dan pendapatan petani turut bertambah,” jelasnya.
Acara ini juga diisi dengan pemaparan dari BSN mengenai Cara Budidaya Tanaman Pangan yang Baik sesuai SNI 8969:2021. Di akhir acara, sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung aktif, dipandu oleh penanggung jawab kegiatan, Dian Rahmawati, SP, M.Si.
Para petani berkesempatan berdialog langsung dengan narasumber mengenai tantangan yang mereka hadapi di lapangan dan cara meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka.
Dengan kegiatan ini, diharapkan para petani di Bombana dapat semakin memahami pentingnya standar pertanian dan menerapkannya dalam budidaya tanaman pangan, sehingga mampu meningkatkan kualitas hasil pertanian serta kesejahteraan mereka.