Example floating
Example floating
banner 1100x160
Headlines

IGD RS Tanduale Tutup, Nakes Mogok, Keluarga Korban Kecelakaan Keliling Teriak Minta Tolong

×

IGD RS Tanduale Tutup, Nakes Mogok, Keluarga Korban Kecelakaan Keliling Teriak Minta Tolong

Sebarkan artikel ini
Pemberitahuan Tutupnya sejumlah layanan di RS Tanduale
Pemberitahuan Tutupnya sejumlah layanan di RS Tanduale

Bombana, sultranet.com – Keluarga seorang pasien korban kecelakaan terpaksa berteriak minta tolong sambil berkeliling di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanduale, Bombana, Sulawesi Tenggara, setelah mendapati layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) tutup.

Layanan medis lumpuh akibat aksi mogok sejumlah tenaga medis, termasuk perawat dan dokter, yang menuntut pembayaran gaji yang sudah lima bulan belum diterima. Jumat (15/11/2024)

Example 300x600

Rahman, seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut, mengisahkan kepanikan keluarga korban yang kebingungan mencari bantuan. “Saya melihat keluarga pasien berteriak keliling rumah sakit, meminta tolong. Mereka panik karena tidak ada perawat atau dokter yang melayani,” ujar Rahman.

Menurutnya, IGD RSUD Tanduale yang semestinya menjadi pusat pertolongan pertama justru kosong dari tenaga medis, membuat keluarga pasien semakin putus asa.

Setelah berusaha mencari pertolongan tanpa hasil, keluarga akhirnya terpaksa membawa korban ke Puskesmas terdekat, meski jaraknya cukup jauh dan kondisi pasien masih kritis.

“Kasihan sekali, mereka harus mencari bantuan di tempat lain padahal rumah sakit ini yang paling lengkap di Bombana,” kata Rahman prihatin.

Ia juga menambahkan bahwa kejadian ini menciptakan keresahan di kalangan masyarakat yang bergantung pada RSUD Tanduale sebagai satu-satunya rumah sakit di daerah tersebut.

Aksi mogok tenaga medis ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap gaji yang sudah lima bulan tidak dibayarkan. Seorang perawat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa para tenaga medis sudah berusaha bertahan, namun akhirnya merasa harus melakukan aksi ini agar tuntutan mereka diperhatikan.

“Kami bekerja siang malam, tapi hak kami tidak dibayar. Kami juga punya kebutuhan hidup,” ujarnya.

Situasi ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, terutama jika terjadi darurat medis yang memerlukan penanganan cepat. Rahman berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas agar layanan kesehatan di Bombana tidak semakin terganggu.

“Kami butuh rumah sakit yang berfungsi dengan baik. Kalau keadaan begini terus, akan semakin banyak korban terlantar tanpa pertolongan,” katanya penuh harap.

Masyarakat Bombana mendesak pemerintah daerah segera memenuhi hak tenaga medis agar layanan di RSUD Tanduale dapat segera pulih dan berjalan normal kembali, demi kesehatan dan keselamatan warga.

Example 468x60
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »