Example floating
Example floating
banner 1100x160
SultraNET

Inflasi Sultra Tercatat Terendah Ketiga Secara Nasional, Pj. Gubernur Apresiasi Kerja Keras Tim TPID

×

Inflasi Sultra Tercatat Terendah Ketiga Secara Nasional, Pj. Gubernur Apresiasi Kerja Keras Tim TPID

Sebarkan artikel ini

Kendari, sultranet.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mencatatkan angka inflasi yang terendah ketiga di tingkat nasional pada September 2024, dengan angka inflasi year-on-year (yoy) sebesar 1,06 persen. Prestasi ini menunjukkan kesuksesan Pemprov Sultra di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj.) Gubernur Andap Budhi Revianto dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama harga-harga barang dan kebutuhan pokok. (3/10)

Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa, 1 Oktober 2024, inflasi Sultra menempati urutan ketiga di Indonesia, setelah Provinsi DKI Jakarta dan Bali. Lebih lanjut, angka inflasi Sultra ini berada di bawah target nasional yang ditetapkan sebesar 2,5 persen dengan toleransi plus minus 1 persen.

Example 300x600

Pj. Gubernur Andap Budhi Revianto memberikan apresiasi terhadap upaya seluruh pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi di Sultra. “Penurunan inflasi ini adalah hasil kerja keras kita semua dalam menjaga kestabilan harga, meski tantangan ekonomi masih terus ada. Kami tetap mewaspadai fluktuasi harga, terutama yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat,” ujar Andap dalam keterangan resminya.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 1,62 persen, inflasi Sultra mengalami penurunan sebesar 0,56 persen. Penurunan ini disebabkan oleh deflasi bulanan sebesar -0,20 persen month-to-month (mtm) pada September 2024. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan antara lain cabai rawit, terong, beras, ikan layang, dan bayam.

Meski demikian, inflasi tahunan tetap dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas, seperti sigaret kretek mesin (SKM), beras, mobil, gula pasir, dan emas perhiasan. Kenaikan harga-harga tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,68 persen terhadap total inflasi Sultra.

Di tingkat kabupaten/kota, Kolaka mencatat inflasi tahunan tertinggi di Sultra dengan angka 1,74 persen, didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan, ikan bolu, dan sigaret kretek mesin. Sementara itu, Konawe menjadi kabupaten dengan inflasi terendah, hanya mencatatkan angka 0,43 persen.

Berikut adalah rincian inflasi tahunan di beberapa kabupaten/kota di Sultra:

  • Kendari: 0,43 persen yoy, dengan deflasi bulanan sebesar -0,29 persen mtm
  • Baubau: 1,13 persen yoy, dengan deflasi bulanan sebesar -0,29 persen mtm
  • Kolaka: 1,74 persen yoy, dengan inflasi bulanan sebesar 0,06 persen mtm
  • Konawe: 0,43 persen yoy, dengan deflasi bulanan sebesar -0,12 persen mtm

Selain inflasi, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di beberapa kabupaten juga tercatat stabil. Kabupaten Muna mencatatkan IPH tertinggi sebesar 0,81 persen, sementara Kolaka Timur mencatat IPH terendah dengan -1,64 persen.

Pj. Gubernur Andap Budhi Revianto mengingatkan agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh kabupaten/kota di Sultra tetap waspada terhadap pergerakan harga di pasar, khususnya menjelang akhir tahun ketika permintaan barang diperkirakan meningkat. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antar pihak terkait untuk menjaga kelancaran distribusi bahan pokok dan mencegah lonjakan harga yang signifikan.

“Kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, TPID, dan seluruh pihak terkait sangat penting untuk menjaga kestabilan ekonomi di Sultra,” kata Pj. Gubernur.

Example 468x60
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »