Bombana, sultranet.com – Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementerian Pertanian, Batara Siagian, SP., M.A.B, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, dalam rangka monitoring Program Perluasan Areal Tanam (PAT). Didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Sarif, SH, serta sejumlah pejabat daerah dan penyuluh pertanian, Batara Siagian meninjau beberapa kelompok tani yang terlibat dalam program tersebut. Senin 23 September 2024
Kunjungan pertama dilakukan di Kelompok Tani (Poktan) Mekar Satu, Desa Kalaero, Kecamatan Lantari Jaya, yang memiliki areal PAT seluas 38 hektare. Lokasi kedua adalah Poktan Salibu di Desa Pasaeapua, dengan luas lahan sebesar 35 hektare. Di kedua lokasi tersebut, kelompok tani telah menerima bantuan sarana berupa pompa air dari Kementerian Pertanian. Kunjungan ini bertujuan untuk memverifikasi kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diperlukan serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh para petani.
Selanjutnya, tim monitoring bergeser ke Desa Lantawonua, Kecamatan Rumbia, untuk meninjau Poktan yang memiliki areal PAT seluas 25 hektare. Kelompok tani ini juga telah menerima bantuan satu unit pompa 3 inci, yang menurut laporan telah dimanfaatkan dengan baik untuk mengoptimalkan pengairan sawah mereka.
Dalam pernyataannya, Batara Siagian menekankan pentingnya interaksi langsung dengan petani penerima bantuan. Menurutnya, dengan mendengarkan langsung aspirasi dan kendala para petani, Kementerian Pertanian dapat lebih tepat dalam memberikan solusi dan merancang program yang lebih sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Banyak diskusi interaktif dengan petani menjadi momen penting untuk saling bertukar informasi dan solusi,” ujar Batara.
Ia menambahkan, masalah pengairan menjadi salah satu kendala terbesar yang sering dihadapi petani dalam meningkatkan indeks pertanaman mereka. Oleh karena itu, bantuan alsintan seperti pompa air dianggap sangat strategis dalam membantu petani meningkatkan produktivitas dan memastikan pengairan sawah yang optimal. Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus mendukung program yang dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian, termasuk melalui monitoring dan evaluasi program seperti ini.
Selain itu, Batara menyampaikan bahwa masukan dari petani selama kunjungan ini akan dijadikan bahan laporan untuk evaluasi di tingkat pusat. “Harapannya dari hasil interaksi ini bisa menjadi bahan laporan dan evaluasi kepada Kementerian Pertanian agar kedepannya petani dapat meningkatkan indeks pertanamannya,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Sarif, SH, juga memberikan pesan kepada para kelompok tani agar memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya. Ia berharap bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dapat digunakan sesuai peruntukannya dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Bombana. “Bantuan yang diterima oleh kelompok tani agar dimanfaatkan sebaik-baiknya dan digunakan sesuai peruntukannya. Kami dari pemerintah daerah, terutama Dinas Pertanian, akan terus berupaya agar pertanian di Bombana dapat meningkatkan produktivitas karena sudah didukung berbagai sarana bantuan,” ujarnya.
Di akhir kunjungannya, Batara Siagian bersama tim Kementerian Pertanian menegaskan komitmen untuk terus turun langsung ke lapangan dalam rangka mendokumentasikan dan mengevaluasi masukan serta saran dari petani. Program Perluasan Areal Tanam (PAT) ini diharapkan mampu membawa dampak positif bagi peningkatan ketahanan pangan di wilayah Bombana, khususnya melalui optimalisasi penggunaan lahan pertanian dan peningkatan indeks pertanaman.
Program ini tidak hanya difokuskan pada pemberian bantuan alsintan, tetapi juga memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi petani di lapangan. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan kelompok tani diharapkan dapat terus terjalin dengan baik, guna mewujudkan pertanian yang lebih maju dan produktif di Kabupaten Bombana.
Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Pertanian dalam mendukung petani lokal dan memastikan bahwa setiap program yang dijalankan benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.