Bombana, SultraNET. | Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bombana, Ir. Johan Salim, SP.,MM membuka kegiatan Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KPMD), Minggu 20 November 2022 di lapangan merdeka Boepinang Kec. Poleang.
Pada acara pembukaan Johan Salim menyampaikan bahwa Kursus Mahir Tingkat Dasar ini dilaksanakan oleh Kwarcab Bombana dalam rangka peningkatan kapasitas para pembina Pramuka di gugus depan agar mampu mendidik anak-anak dalam rangka pembentukan karakter bagi generasi muda selanjutnya.
Peserta kursus dilaporkan oleh ketua panitia Haris Ismail berjumlah 85 orang yang berasal dari sebahagian besar guru SD, SMP dan SMA kemudian dibagi menjadi dua kelas yang di dampingi oleh 12 orang pelatih dari Pusat pendidikan dan pelatihan kepramukaan Daerah (Pusdiklatda) Sulawesi Tenggara selama kurang waktu satu Minggu.
Selama tujuh hari kedepan, peserta KMD Gerakan Pramuka akan dibekali dan dilatih tentang teknik dasar melakukan pembinaan di gugus depan berdasarkan metode pendidikan kepanduan serta materi materi lainnya agar lulusan KMD benar benar mampu menjadi pembina Pramuka yang handal dan berkualitas.
Johan Salim selaku ketua Kwartir Cabang Pramuka Bombana yang juga mantan wakil Bupati Bombana mengatakan, para Pembina yang mengikuti KMD dipersiapkan untuk menunjang kurikulum pendidikan merdeka belajar maupun konsep sekolah penggerak yang saat ini sedang dipersiapkan.
“Pembina pembina ini di bentuk untuk menjadi pelengkap dalam kurikulum pendidikan, disana ada namanya belajar Pancasila, ada bela negara ada juga kurikulum merdeka belajar, mereka akan lebih mudah membentuk karakter anak setelah mengikuti kursus ini,” ungkap Johan Salim.
Ditempat yang sama, Sekertaris Kwarcab Bombana Agustamin Saleko menambahkan bahwa pelaksanaan KMD saat ini adalah salah satu bentuk strategi Kwartir dalam program penguatan kelembagaan tingkat Gugus Depan yang selama ini Gugus Depan dinilai belum efektif menjalankan fungsinya.
Sekertaris Kwarcab Bombana menegaskan bahwa tahun 2023 Kwarcab akan melakukan verifikasi hingga tingkat sekolah atau gugus depan, yang hasilnya dapat berupa pencabutan nomor gugus depan jika dinilai tidak layak berdirinya gugus depan atau gudep di sekolah tersebut sehingga sejak saat itu Kwarcab mempersiapkan langkah strategis salah satunya adalah menyiapkan para pembina pembina Pramuka melalui KMD.
“Kedepannya kwarcab akan turun ke masing-masing sekolah untuk melihat kelayakan gugus depan, jika tidak sesuai dengan aturan pendirian gudep, maka kami akan bekukan gudep tersebut hingga terpenuhi syarat syarat gugus depan, salah satunya adalah ini para pembina Pramuka, ada gudepnya tidak ada pembinanya, bagaimana bisa berkembang itu gudep” papar Agustamin.
Dalam penjelasan selanjutnya sekertaris Kwarcab menjelaskan dampak yang akan di terima oleh para Majelis Pembimbing Gugus Depan (MABIGUS) yang exsoffisio dijabat oleh Kepala Sekolah jika Gugus Depannya di bekukan adalah dari segi pengalokasian dana BOS tentang kegiatan ekstrakurikuler di bidang kepramukaan tidak dapat di lakukan disebabkan oleh pencabutan nomor gugus depan oleh Kwarcab.
“Nanti kita akan evaluasi gugus depan, kalau tidak lengkap komponen gugus depan seperti salah satunya ketersediaan pembina yang memiliki legalitas sebagai pembina, maka kita akan bekukan gugus depannya, tentu setelah di bekukan maka tidak dapat mereka pertanggung jawabkan anggaran dana BOSnya terutama di bagian ekstrakurikuler kepramukaan,” jelas Agustamin
Melalui Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi kepramukaan di Bombana serta Pemerintah Bombana dan lebih khusus peran Pramuka dalam membentuk karakter bagi anak anak di Kabupaten Bombana.
“Harapan kita para pembina keluaran KMD ini bisa menjadi semangat baru bagi Pemerintah dan Pramuka itu sendiri dapat menciptakan karakter anak bangsa terkhusus di Bombana.” tutup Agustamin (***)