SultraNET., andoolo | Aktivitas pertambangan oleh PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) yang melakukan aktivitas pertambangan tepat dibelakang Sekolah Dasar Negeri 12 Laeya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (sultra) dikecam banyak pihak karena dinilai dapat membahayakan keselamatan siswa disekolah itu.
Bahkan Gubernur Sultra, Ali Mazi telah memastikan bakal memanggil pihak Perusahaan untuk menjelaskan aktivitasnya di area IUP PT. Billy itu yang dinilai terlalu berdekatan dengan area pemukiman warga dan fasilitas umum lainnya.
Menyikapi maraknya sorotan terkait hal tersebut kepada awak media, General Manager PT Wijaya Inti Nusantara. Ahmat Hidayat mengakui aktivitas perusahaan sebagaimana disebutkan banyak pihak namun ia berdalih penambangan tersebut dilakukan pihaknya untuk memenuhi permintaan sekolah dan warga melalui kesepakatan bersama.
“Pihak sekolah meminta kepada kami untuk meratakan gunung yang terletak di belakang sekolah kemudian dibuatkan pagar keliling karena menurut pihak sekolah keberadaan gunung itu sangat berbahaya ketika musim hujan dan bebatuan sering berjatuhan,” kata Ahmad.
Bahkan saat ini, pihaknya juga telah berupaya memenuhi permintaan masyarakat setempat agar setelah meratakan gunung tersebut, pihak perusahaan diminta untuk menormalisasi sungai di sekitarnya serta menutup kembali kubangan kubangan bekas penggalian ore nikel untuk reboisasi dengan menanamkan pohon.
“Semua permintaan tersebut, kamu akan berupaya penuhi bahkan dalam bulan ini kami upayakan dapat diselesaikan ,” urainya
Untuk itu, mewakili perusahaan ia berharap agar kehadiran perusahaan tersebut di wilayah tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar terutama dalam hal kewajiban perusahaan kepada masyarakat sekitar melalui CSR dan Comdev.
Hingga berita ini kami rilis, Pihak Sekolah belum dapat dikonfirmasi (RL)