KENDARI, sultranet.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan dukungan penuh terhadap Asta Cita Presiden RI di bidang kesehatan melalui inisiasi Focus Group Discussion (FGD) Kepala Puskesmas se-Sultra.
Kegiatan yang digelar di Kendari, Kamis (21/11/2024), ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., mewakili Pj. Gubernur, Komjen Pol (P) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H.
Dalam sambutannya, Sekda Asrun Lio menegaskan pentingnya pertemuan ini untuk menyukseskan enam pilar transformasi kesehatan yang menjadi program prioritas nasional.
Pilar tersebut meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
“Pertemuan ini adalah langkah awal yang strategis untuk menyatukan visi, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dan memastikan implementasi program kesehatan berjalan optimal di tingkat puskesmas,” ujar Asrun.
Ia menyoroti peran kepala puskesmas sebagai penggerak pembangunan kesehatan di kecamatan.
“Kepala puskesmas harus menjadi pemimpin yang mengarahkan dan mengawasi pelayanan kesehatan, terutama yang berfokus pada upaya promotif dan preventif. Selain itu, mereka harus memastikan keselamatan pasien, petugas, dan pengunjung di fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Sulawesi Tenggara saat ini memiliki 308 puskesmas yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Rasio puskesmas terhadap penduduk adalah 3,34 per 30.000 penduduk. Namun, kondisi geografis yang beragam membuat rasio yang lebih relevan adalah 1 puskesmas per kecamatan.
“Dengan 231 kecamatan, kita sudah mencapai rasio 1,33. Ini menunjukkan setiap kecamatan telah memiliki minimal satu puskesmas, bahkan ada yang memiliki dua,” jelasnya, mengacu pada Permenkes No. 43 Tahun 2019 yang mengatur kebutuhan puskesmas berdasarkan kecamatan.
Sekda juga menekankan perlunya peningkatan sinergi antara layanan kesehatan primer di puskesmas dan rujukan ke rumah sakit.
“Layanan kesehatan harus cepat dan tepat, tanpa kendala administrasi yang berbelit-belit, terutama bagi pasien pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” tuturnya.
Para kepala puskesmas diminta aktif memberikan masukan terkait kebutuhan fasilitas, tenaga kesehatan, dan upaya perbaikan pelayanan di wilayah masing-masing.
“Transformasi layanan primer harus diperkuat melalui edukasi, pencegahan primer, dan sekunder untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kesehatan Provinsi Sultra ini turut dihadiri Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Kepala BPJS Cabang Kendari, kepala dinas kesehatan, serta kepala puskesmas se-Sultra.
Mengakhiri sambutannya, Sekda Asrun Lio menyampaikan pantun motivasi:
“Mencari buah di dalam kulkas,
Yang ada hanya si buah talas.
Menjadi nakes profesional dalam bertugas,
Melayani pasien dengan hati yang ikhlas.”
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat peran puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, meningkatkan aksesibilitas layanan, dan mendukung tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang lebih merata di Sultra.