Jakarta – Badan Pangan Nasional (BPN) menggalakkan pendekatan sinergi pentahelix sebagai strategi utama menjaga stabilitas pangan nasional di tengah tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks. Pendekatan ini melibatkan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, akademisi, dan media untuk memperkuat rantai pasok pangan dari hulu ke hilir.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi BPN, Nita Yulianis, menegaskan pentingnya sinergi ini untuk menjaga ketersediaan pangan yang berkelanjutan tanpa bergantung sepenuhnya pada impor. “Penyediaan pangan bersifat strategis secara nasional. Sinergi pentahelix menjadi langkah kunci dalam menjaga rantai pasok pangan agar tetap stabil dari produksi hingga konsumsi,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Cukupkah?”, Senin (11/11).
Indonesia, yang tercatat sebagai produsen beras terbesar keempat di dunia dengan kontribusi 6% terhadap total produksi global berdasarkan data USDA 2022, memiliki modal besar untuk mewujudkan ketahanan pangan. Produksi beras nasional mencapai 31.540 ton, menjadi salah satu fondasi utama dalam memastikan kebutuhan pangan domestik terpenuhi.
BPN juga menaruh perhatian pada stabilisasi harga di tingkat produsen dan konsumen. Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih berada di bawah angka 100 menunjukkan pendapatan petani belum optimal. Dengan menjaga harga pangan yang layak di tingkat produsen, pemerintah berharap petani mendapatkan insentif memadai sekaligus menjaga keterjangkauan harga bagi konsumen.
Lebih lanjut, BPN mendorong pemanfaatan keberagaman pangan lokal seperti umbi-umbian dan sagu sebagai alternatif karbohidrat, melalui kampanye Gerakan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). “Kami mendorong masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa, untuk mencintai pangan lokal. Indonesia kaya akan sumber pangan, tidak hanya beras, tetapi juga berbagai sumber karbohidrat lainnya,” kata Nita.
Selain diversifikasi pangan, BPN menggalakkan kampanye “Stop Boros Pangan” untuk mengurangi pemborosan yang mencapai 10 juta ton setiap tahun. Kampanye ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola dan mengonsumsi pangan, mengingat potensi pangan yang terbuang tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Pendekatan sinergi pentahelix memungkinkan BPN menjalin kolaborasi erat dengan berbagai pihak untuk mengatasi tantangan distribusi dan harga pangan. Strategi ini juga selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas utama pemerintah saat ini.
BPN optimistis melalui sinergi lintas sektor dan dukungan masyarakat, tantangan ketahanan pangan dapat diatasi dengan lebih efektif, sehingga menciptakan stabilitas pangan yang berkelanjutan dan mewujudkan kemandirian pangan nasional.