Bombana, SultraNET. | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bombana menggebrak dengan terobosan baru, “SINTA MENGGODA” (Sistim Informasi Tanaman Dengan Menggunakan Barcode Android). Inovasi ini diperkenalkan dalam upaya mendapatkan data informatif dan terorganisir mengenai tanaman di Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik yang mereka kelola. Melalui website dlh.bombanakab.go.id, DLH Bombana menyediakan informasi inventarisasi tanaman terintegrasi.
Peluncuran inovatif ini diumumkan oleh Sitti Arnidar, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Bombana, dalam sebuah acara perubahan di kantor Bupati pada Selasa (07/11/2023). Arnidar menyatakan bahwa inisiatif ini muncul karena kekurangan data yang lengkap mengenai tanaman di RTH, yang menjadi kendala dalam mencapai target Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
“Website ini sebagai wadah dalam menyajikan informasi indeks kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Bombana, baik berupa indeks kualitas udara, air, dan tutupan lahan,” ungkap Arnidar.
Aksi perubahan ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, jangka pendek, mencakup terinventarisasinya tanaman dan pemberian barcode pada tanaman di kawasan RTH. Jangka menengah melibatkan peningkatan jenis dan jumlah koleksi pohon pada RTH. Sedangkan, tujuan jangka panjangnya adalah mewujudkan RTH sebagai ruang produktif yang bersahabat bagi semua kalangan.
Arnidar menekankan bahwa aksi perubahan ini diharapkan memberikan manfaat yang signifikan, seperti tersedianya data jenis dan jumlah tanaman di RTH Kabupaten Bombana, edukasi bagi pengunjung, dan identifikasi berbagai jenis tanaman. Dalam jangka menengah, diharapkan akan bertambahnya area tutupan lahan pada RTH.
Aksi perubahan ini tidak hanya berhenti pada penyediaan data melalui website, melainkan juga melibatkan kerjasama dengan persemaian permanen anduna Provinsi Sulawesi Tenggara untuk ketersediaan bibit gratis. Rencana tindak lanjut melibatkan dukungan anggaran dari Pemda untuk peningkatan pelaksanaan peningkatan areal tutup lahan.
Sementara itu, dalam jangka panjang, diharapkan bertambahnya area tutup lahan pada RTH di Kabupaten Bombana, seiring dengan bertambahnya jenis dan jumlah pohon yang tertanam di RTH. Dengan pelabelan tanaman berbasis QR code, pengunjung dapat menikmati rekreasi sekaligus memperoleh pengetahuan baru.
“Dengan aksi perubahan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat dalam mencapai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup,” tutup Arnidar dengan harapan besar terhadap dampak positif yang dapat dihasilkan. (ads)