Rumbia, SultraNET. | Sebagai salah satu garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di masyarakat khususnya di lingkungan sekolah, SMA Negeri 12 Bombana yang terletak di Desa Lantari, Kecamatan Lantari Jaya berkomitmen untuk menyukseskan program Vaksinasi Massal untuk mempercepat tercapainya Herd imunity.
Salah satu cara yang dilakukan pihak sekolah dengan sosialisasi yang intens secara persuasif kepada warga sekolah dalam hal ini siswa dan orang tua wali murid dengan mengusung slogan “VAKSIN KOK TAKUT” menuai hasil yang maksimal.
Kepada awak media Kepala Sekolah SMAN 12 Bombana, Amal Sulaeman, S.Pd menjelaskan dengan 2 kali pelaksanaan vaksin di sekolahnya yang pertama Senin (13/09/2021) dan yang kedua Kamis (16/09/2021) tercatat dari jumlah 364 siswa keseluruhan sudah 259 yang telah divaksin.
“Insya Allah ini akan terus bertambah karena ketersediaan vaksin masih terbatas sehingga sekitar 105 siswa dimasukkan dalam daftar tunggu vaksinasi oleh pihak Puskesmas Lombakasih,” beber Amal Suleman, S.Pd. Kamis (16/09/2021).
Pria Lulusan Universitas Haluoleo ini juga menambahkan bahwa SMAN 12 Bombana yang merupakan satuan pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara ini sejak awal 2019 memang telah menerapkan standar operasional penanganan (SOP) penyebaran virus Covid – 19.
SOP dilakukan secara optimal dengan memberikan bantuan masker, hand sanitizer, tandon air untuk cuci tangan, serta menerapkan proses belajar mengajar yang berdasarkan pada zona aktual daerah dimana sekolah tersebut berada dengan pembelajaran Daring (dalam jaringan)
“Jika wilayah sekolah telah berada pada zona hijau, sudah dapat dilakukan pembelajaran secara normal tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Amal
Ia berharap pihak – pihak terkait yang menangani pendistribusian Vaksin bagi masyarakat untuk segera menindaklanjuti agar kebutuhan dapat terpenuhi.
Hal tersebut dikarenakan siswa atau siswi SMA Negeri 12 Bombana sangat antusias dalam mengikuti Pekan Vaksinasi ini.
“Meskipun ada beberapa orang tua siswa yang sempat menolak anaknya divaksin dengan alasan yang tidak berdasar, namun setelah dijelaskan merekapun akhirnya paham dan mengijinkan anak mereka untuk divaksin.” Pungkasnya (IS)