Bombana, SultraNET. | Para remaja masa kini merupakan kunci dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Indonesia dan menghadirkan generasi Indonesia bebas stunting di masa mendatang. Oleh karena itu, melalui pendekatan 3P (Peduli, Pahami dan Partisipasi), Diskomfo Bombana mengajak remaja perempuan lebih aktif dalam upaya mencegah terjadinya stunting.
“Peduli berarti masyarakat peduli dengan sekitar, terutama kondisi kesehatan keluarga. Pahami, sebanyak mungkin informasi terkait stunting. Terakhir, Partisipasi, mari Bersama-sama berperan aktif menyukseskan gerakan sadar stunting,” ungkap Kadis Diskomfo Bombana, Sofian Baco,S.T., M.P.W di ruang kerjanya, Selasa (23/05/2023)
Para remaja perempuan dapat menerapkan 3P dalam kehidupan sehari-hari. Bisa dimulai dari peduli dengan kondisi kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan memastikan seluruh terpenuhi kebutuhan gizinya.
“Masyarakat juga dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai stunting agar dapat memahami bagaimana cara untuk mencegahnya.” Ucap Sofyan
Setelah menerapkan aspek Peduli dan Pahami, maka para remaja perempuan diharapkan dapat berpartisipasi aktif menyukseskan gerakan sadar stunting. Hal ini bisa dimulai dengan langkah mudah, seperti aktif menyebarkan informasi pencegahan stunting di sosial media.
Stunting menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Oleh karena itu, menurut Sofian isu stunting sudah seharusnya ditanggulangi secara bersama, baik pemerintah, stakeholder, hingga masyarakat karena persiapan menyambut bonus demografi harus dimulai dari sekarang.
“Stunting bukanlah isu sederhana, dan pencegahannya memerlukan prioritas. Stunting pada anak sangat dipengaruhi pola konsumsi ibu yang terakumulasi dalam jangka Panjang, yakni sejak usia remaja. Oleh karena itu, perlu kesadaran dari generasi muda untuk mencegah stunting, salah satunya dengan tidak melakukan pernikahan dini,” tutup Mantan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bombana tersebut. (IS)