Kolaka Utara, sultranet.com – Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) ke-II serta Pemilihan Duta-duta dan Qasidah Tingkat Kabupaten Kolaka Utara resmi ditutup pada Kamis (20/2/2025) malam. Acara yang berlangsung di Kecamatan Tolala ini mengusung tema “Merawat Toleransi untuk Kolaka Utara Maju dan Madani.”
Kegiatan ini menjadi ajang tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kolaka Utara, khususnya para pecinta seni baca Al-Qur’an dan qasidah. Ribuan peserta dan pendukung dari berbagai kecamatan hadir, memenuhi arena perlombaan dengan semangat kebersamaan dan syiar Islam. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah kerap terdengar setiap kali nama-nama pemenang diumumkan.
Mewakili Pemerintah Daerah, Plt. Staf Ahli Bupati Kolaka Utara, Murni Baso, S.Pd., secara resmi menutup STQH dan Pemilihan Duta-duta Qasidah 2025.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, peserta, dan masyarakat yang telah mendukung kesuksesan acara ini. Menurutnya, STQH bukan sekadar ajang mencari juara, tetapi juga wadah untuk memperkuat syiar Islam dan membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.
“Ajang ini adalah ruang bagi kita semua untuk lebih memahami, mencintai, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Bagi para juara, selamat atas pencapaiannya. Untuk yang belum berhasil, jangan berkecil hati, tetap semangat dan terus berlatih untuk kesempatan berikutnya,” ujar Murni.
Setelah melalui persaingan yang ketat, Kecamatan Kodeoha akhirnya keluar sebagai Juara Umum dengan perolehan 140 poin, mengungguli Kecamatan Lasusua dan Kecamatan Ngapa. Berikut hasil lengkapnya:
- Juara Umum 1: Kecamatan Kodeoha (140 poin)
- Juara Umum 2: Kecamatan Lasusua (130 poin)
- Juara Umum 3: Kecamatan Ngapa (115 poin)
Sementara itu, dalam ajang Pemilihan Duta-duta Qasidah yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI), Kecamatan Lasusua berhasil meraih Juara Umum dengan 81 poin, disusul Kecamatan Pakue dan Kecamatan Lambai.
- Juara Umum 1: Kecamatan Lasusua (81 poin)
- Juara Umum 2: Kecamatan Pakue (38 poin)
- Juara Umum 3: Kecamatan Lambai (33 poin)
Keberhasilan Kecamatan Kodeoha menjadi juara umum STQH disambut dengan rasa haru dan bangga oleh para peserta serta masyarakat. Plt. Camat Kodeoha, Syahlan Launu, SH, mengungkapkan bahwa kemenangan ini merupakan hasil kerja keras dan kekompakan semua pihak.
“Ini bukan hanya kemenangan bagi peserta, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kodeoha. Prestasi ini adalah buah dari kerja keras para santri, pembina, dan dukungan penuh dari pemerintah kecamatan, desa, serta para orang tua. Kami juga memberikan apresiasi khusus kepada Ustaz Hamka yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan peserta hingga mencapai hasil terbaik,” ujar Syahlan.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan pembinaan di masa mendatang. Syahlan berharap, ke depan, semakin banyak generasi muda yang mau dan mampu menghafal, memahami, serta mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Syahlan Launu yang juga menjabat Kabid IKP dan Kehumasan Diskominfo Kolaka Utara itu, menilai STQH ini juga memiliki peran penting dalam mempererat silaturahmi antarwarga. Menurutnya, ajang seperti ini harus terus mendapat perhatian dan dikemas lebih menarik agar semakin banyak generasi muda yang terlibat.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kolaka Utara menegaskan bahwa STQH bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. Ia berharap ajang ini terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang semakin berkualitas.
“Semoga kegiatan seperti ini terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan semakin banyaknya generasi Qur’ani, kita berharap Kolaka Utara menjadi daerah yang tidak hanya maju secara pembangunan, tetapi juga memiliki masyarakat yang berakhlak mulia dan religius,” katanya.
Dengan berakhirnya STQH 2025, diharapkan semangat dalam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an semakin tumbuh di tengah masyarakat Kolaka Utara. Lebih dari sekadar lomba, ajang ini menjadi sarana mempererat persaudaraan, memperkokoh nilai-nilai keislaman, dan melahirkan generasi Qur’ani yang unggul dan berakhlak mulia.