Kelompok Tani Success Together Cetak Prestasi Kakao di Mataiwoi

Penjabat Bupati Kolaka Utara, dalam kunjungan ke Desa Mataiwoi
Penjabat Bupati Kolaka Utara, dalam kunjungan ke Desa Mataiwoi

Kolaka Utara, sultranet. com – Sabtu (4/11/2023) – Penjabat Bupati Kolaka Utara mengunjungi Desa Mataiwoi untuk meninjau secara langsung pencapaian inovatif Kelompok Tani Success Together dalam mengembangkan budidaya kakao dengan sumber daya terbatas. Kunjungan ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya penguasaan sektor hulu dan hilir serta pemasaran dalam industri kakao sebagai langkah strategis peningkatan kesejahteraan petani di daerah tersebut.

Dalam kunjungan yang dilaksanakan di tengah hamparan lahan pertanian seluas 3 hektar, pejabat daerah menyaksikan secara nyata metode pengolahan kakao yang mengandalkan inovasi sederhana. Dengan penggunaan teknologi terbatas, kelompok tani mampu menghasilkan 1.000 kg kakao per minggu atau sekitar 1,3 ton per bulan. Mengingat harga rata-rata Rp20.000 per kilogram, pendapatan petani mencapai Rp26 juta setiap bulannya, yang jika dihitung selama setahun, berpotensi menghasilkan sekitar Rp312 juta. Pencapaian ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa kreativitas dan kerja keras dapat mengoptimalkan potensi pertanian meski dengan dana yang terbatas.

Bacaan Lainnya

Kelompok tani di Mataiwoi menerapkan metode inovatif seperti penggunaan insektisida dalam botol sebagai upaya sederhana mengusir hama pengganggu tanaman. Selain itu, mereka juga merancang sistem pembungkusan buah kakao secara cermat untuk menjaga kualitas dan nilai jual produk. Teknik-teknik sederhana tersebut telah membantu petani memaksimalkan hasil panen serta membuka peluang pemasaran yang lebih luas, baik di pasar lokal maupun regional.

Penjabat Bupati menekankan pentingnya sinergi antara pengelolaan hulu dan hilir dalam rantai produksi kakao. Upaya kolaboratif antara petani dan pihak pembeli diharapkan dapat menciptakan stabilitas harga, meningkatkan daya saing, dan memastikan kesinambungan industri kakao di Kolaka Utara. Selain itu, pejabat daerah juga mendorong agar sektor pertanian semakin diminati oleh generasi muda melalui dukungan pendidikan dan pelatihan pertanian. Langkah ini dianggap penting untuk membangun regenerasi petani yang mampu melanjutkan tradisi serta menerapkan inovasi di masa mendatang.

Penjabat Bupati pun mengajak agar model kerja Kelompok Tani Success Together di Mataiwoi dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain. “Kita perlu mengembalikan semangat gotong royong yang dulu menjadi kunci sukses dalam pertanian. Dengan sistem kerja bersama, potensi pertanian di setiap daerah bisa dikembangkan secara maksimal,” jelasnya dalam penjelasan singkat mengenai pentingnya kolaborasi antarwarga dalam mengelola sektor pertanian.

Dalam kesempatan itu, Ketua Kelompok Tani Success Together, Syamsuddin S.Ip, mengungkapkan bahwa lokasi di Mataiwoi telah berkembang menjadi pusat pembelajaran pengolahan kakao. Ia menambahkan bahwa kelompoknya membuka pintu bagi masyarakat Kolaka Utara yang ingin mendalami teknik budidaya kakao dengan metode yang telah terbukti efektif. Syamsuddin juga mengakui bahwa kendala sarana pendukung masih menjadi tantangan, terutama terkait ketersediaan pupuk yang sulit diperoleh tanpa persyaratan administrasi seperti kartu keluarga (KK) dan keanggotaan resmi dalam kelompok tani. Ia juga menyebutkan kebutuhan akan mesin pencacah organik untuk menghasilkan pupuk berkualitas sebagai salah satu prioritas peningkatan fasilitas.

Wakil Ketua DPRD Kolaka Utara, Agusdin S.Kom, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif kelompok tani tersebut. Ia menilai bahwa semangat gotong royong yang kini kembali tumbuh di antara petani adalah modal utama untuk merevitalisasi sektor pertanian. “Mereka yang tergabung dalam kelompok ini menjadi virus ke desa-desa lainnya, agar bisa mengadopsi sistem Success Together. Semangat gotong royong yang mereka tunjukkan adalah kunci untuk kesuksesan,” ujarnya dengan penuh semangat.

“Jika saya melihat hasil dari perkebunan masyarakat di lahan seluas 3 hektar yang mampu menghasilkan 1.000 kg per minggu, atau sekitar 1,3 ton per bulan, dengan harga rata-rata Rp20.000 per kilogram, maka pendapatan petani mencapai Rp26 juta per bulan. Dalam setahun, pendapatan tersebut mencapai sekitar Rp312 juta. Ini adalah pencapaian luar biasa,” ungkap Penjabat Bupati dengan antusias.

“Lokasi di Mataiwoi telah menjadi tempat belajar pengolahan kakao dengan teknologi yang telah terbukti. Kami terbuka untuk masyarakat yang ingin mempelajari pengembangan kakao, meskipun kami menghadapi kendala pada sarana pendukung seperti pupuk dan mesin pencacah organik,” tutur Syamsuddin S.Ip dengan penuh keyakinan.

“Mereka yang tergabung dalam kelompok ini menjadi virus ke desa-desa lainnya, agar bisa mengadopsi sistem Success Together. Semangat gotong royong yang mereka tunjukkan adalah kunci untuk kesuksesan,” tambah Agusdin S.Kom, menekankan pentingnya tradisi kerja bersama yang telah lama menjadi kekuatan dalam pertanian.

Kunjungan ke Desa Mataiwoi ini tidak hanya menginspirasi para petani untuk terus berinovasi dalam menghadapi keterbatasan sumber daya, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk belajar dan mengadopsi model pertanian yang berkelanjutan. Di tengah tantangan global dalam sektor pertanian, inisiatif seperti yang dilakukan Kelompok Tani Success Together di Mataiwoi menjadi harapan baru bagi peningkatan ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya yang ada secara optimal. Pemerintah daerah diharapkan dapat terus mendukung inisiatif serupa, sehingga semangat gotong royong dan inovasi dalam pertanian dapat menyebar ke seluruh pelosok Kolaka Utara.

Kelompok tani ini telah membuktikan bahwa dengan inovasi sederhana dan kerja keras, keterbatasan dana bukanlah penghalang untuk mencapai hasil yang maksimal. Keberhasilan mereka menjadi contoh bahwa pertanian modern tidak selalu bergantung pada teknologi canggih, melainkan juga pada semangat, kreativitas, dan kerja sama yang solid antarwarga.

Loading

Pos terkait