Kolaka Utara, sultranet.com – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara menggelar rapat Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) di Aula Pertemuan Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Selasa (20/2/2025).
Rapat ini membahas evaluasi penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) ke-II serta persiapan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tahun 2026.
Plt. Staf Ahli Bupati Kolaka Utara, Murni Baso, yang memimpin rapat mewakili pemerintah daerah, menyampaikan permohonan maaf dari Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara yang berhalangan hadir karena menghadiri pelantikan gubernur, bupati, dan wali kota di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ia juga menegaskan pentingnya peran LPTQ dalam meningkatkan syiar Islam di daerah.
“Pemerintah daerah sangat mendukung pengembangan tilawatil quran. STQH bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan generasi muda yang cinta Al-Qur’an,” ujar Murni Baso.
Camat Tolala, Drs. Masdar, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta STQH ke-II yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua kafilah yang telah mengikuti STQH ke-II ini. Kami juga memohon maaf apabila dalam penyambutan, pembukaan, maupun penutupan masih ada kekurangan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kolaka Utara, H. Alimuddin, S.Ag., M.H., mengungkapkan bahwa Kolaka Utara memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di masa mendatang.
“Kemungkinan besar kita akan menjadi tuan rumah MTQ provinsi. Oleh karena itu, dukungan pemerintah daerah, terutama dalam hal kebijakan anggaran, sangat diperlukan,” tuturnya.
Plt. Camat Kodeoha, yang juga Kabid IKP dan Kehumasan Diskominfo Kolaka Utara, Syahlan Launu, menambahkan bahwa STQH dan pemilihan Duta Lasqi 2025 di Kecamatan Tolala menjadi momentum penting dalam menyambut bulan Ramadan 1446 Hijriah.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk mencari juara, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antar-kafilah dalam bingkai Kolaka Utara Madani,” ujarnya.
Selain evaluasi STQH, rapat tersebut juga membahas penentuan tuan rumah MTQ 2026. Sejumlah kecamatan yang menjadi alternatif sebagai tuan rumah antara lain Ngapa, Katoi, dan Wawo, dengan mempertimbangkan sistem zonasi I dan II guna pemerataan penyelenggaraan.