Kendari, SultraNET. | Debat publik ketiga kandidat calon gubernur dan wakil gubernur tahap II yang diselenggarakan pada Minggu, 06 Mei 2018 di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra berlangsung aman dan menarik perhatian karena diangkat tema yang menyentuh kondisi masyarakat Sultra zaman now
Dengan penjagaan ketat dari berbagai lapisan satuan personil keamanan yang berjumlah 982 personil keamanan yang diantaranya Polisi, TNI, Brimob dan Satpol PP
Dalam kontes adu ide dan gagasan ketiga paslon melirik pada pembangunan infrastruktur yang akan menjadi prioritas bila mendapat kesempatan menjadi gubernur 2018 hingga tahun 2023.
Kandidat dari Paslon “AMAN” akan menjadikan Perguruan tinggi (Universitas) dan pemerintah provinsi bekerja sama dalam pembahasan potensi Sumber Daya setiap Daerah.
“Pemerintah provinsi dan perguruan tinggi harus bekerja sama untuk memahami dan membahas Sember daya manusia di Sultra”, jelas Ali Mazi dari paslon No. 1 (satu).
Menurut Ali Mazi, jika AMAN diberi kesempatan untuk memimpin Sultra lima tahun mendatang, maka hal mendasar yang harus dilakukan yakni membangun infrastruktur, sebagai sarana penunjang atas semua aktivitas masyarakat.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Sultra nomor urut 2, Hugua menanggapi kondisi anak jalanan dan disabilitas disultra, pemerintah hendaknya memberikan akses terhadap penyandang disabilitas dan Anjal ini.
Menurut dia, pemerintah harus hadir dengan memastikan para penyandang disabilitas dan Anjal ini memiliki keterampilan atau kecakapan hidup.
“Jika Asrun-Hugua diberi amanah, kami akan memberikan akses yang dibutuhkan para penyandang disabilitas dan Anak jalan disultra,” ujarnya
Mantan Bupati Wakatobi ini juga menyebutkan, salah satu akses yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas yakni mareka memiliki jalan khusus. Sedangkan untuk Anjal, pemerintah harus memastikan adanya rumah singgah sebagai salah satu solusi pembinaan.
Sedangkan Menurut Paslon Nomor urut 3 yang mengusung tagline “Sultra Cepat Pada Orang yang Tepat” ini juga meyakini, bahwa melalui program memandirikan masyarakat Sultra, maka pertumbuhan ekonomi bisa merata, baik di wilayah perkotaan maupun dikawasan pedesaan.
“Jika kami diamanahkan untuk menahkodai Sultra, maka kami akan lakukan pembinaan terhadap 100 pengusaha di desa,” ujar Rusda Mahmud.
Lebih lanjut, mantan Bupati Kolaka Utara ini menjelaskan, melalui program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut, maka kemandirian masyarakat dapat diwujudkan. Dan peningkatan kesejahteraan serta perekonomian masyarakat pun bisa dirasakan.