Muna, SultraNET | Sejumlah warga yang berada di sekitar PLN Unit Pembangkit (UP) Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan polusi suara dan udara yang ditimbulkan dari asap mesin pembangkit listrik serta tidak adanya komitmen jaminan perusahaan plat merah tersebut terkait dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Akbar salah satu yang mengwakili warga disekitar PLN menyampaikan kepada media HarapanSultra.COM, kamis (20/06/2019) bahwa suara dan asap pembuangan mesin PLN membuat warga tidak nyaman, disamping itu bau yang ditimbulkan dari limbah pabrik sudah sangat mengganggu.
“Minta ampun kalo begini terus, bisa keracunan warga sekitar,” Ucap Akbar
Senada dengan Akbar, Dani salah satu warga yang juga tinggal disamping PLN merasa sangat terganggu dengan kebisingan yang ditimbulkan mesin PLN tersebut untuknya itu ia mengharapkan agar pihak PLN dapat menemukan solusi merendahkan kebisingan yang ditimbulkan.
“Setel TV di rumah juga harus kencang-kencang, jadi mohon agar tingkat kebisingannya direndahkan dan asap yang dihirup warga sekitar bisa diatasi, Sehingga keluarga yang di dalam rumah tidak perlu berteriak dan mengeluh,” Tegasnya Akbar
Disamping itu diakui Dani, dampak positif keberadaan mesin tersebut bagi masyarakat sekitar dirasakan jauh dari harapan bahkan pihak perusahaan dinilai mengabaikan keadaan sekitar lingkungan pembangkit listrik.
Komitmen perusahaan terkait Dana Corporate Social Responsibility (CSR) juga menurutnya tidak ada sama sekali.
“Komitmen perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat dalam bentuk CSR sama sekali tidak ada,” Keluhnya
Untuk itu ia berharap agar pihak PLN dapat melaksanakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, menjaga lingkungan sekitar, membangun fasilitas umum, memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu, dan memberikan bantuan dana untuk kesejahteraan masyarakat banyak pada umumnya dan masyarakat sekitar perusahaan pada khususnya
“Kami sendiri merasa belum merasakan dampaknya CSR untuk warga. Kami harapkan CSR disesuaikan kebutuhan warganya, sehingga wujudnya bisa dinikmati bersama,” Pungkasnya.
Hingga berita ini di terbitkan belum ada konfirmasi dari pihak PLN tersebut (Borju)