Bombana, SultraNET. | Anggota Legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana rela berhujan hujanan demi menerima aspirasi warganya, Kamis (02/09/2021).
Pemandangan yang patut mendapat pujian itu terlihat saat lebih dari seratus warga Kecamatan Mataoleo melakukan aksi unjuk rasa menuntut perbaikan jalan poros Mataoleo – Rumbia.
Melihat jumlah peserta aksi yang tidak memungkinkan diterima di aula rapat DPRD Bombana, atas permintaan peserta aksi Aspirasi warga diterima di halaman Kantor DPRD dengan cara duduk bersama.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 13:30 WITA berlangsung tertib dengan pengawalan ketat anggota Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja setempat.
Peserta aksi menyampaikan aspirasinya dan dijawab silih berganti oleh 4 Aleg dapil Rumbia dan pemekarannya yang hadir yaitu Zalman Aleg Partai Nasdem, Andi Wawan Aleg Partai Gerindra, Hasan Hanani Aleg PPP dan Herlin Aleg PDIP sedangkan satu lagi Aleg di dapil itu yaitu Abdul Rauf tidak nampak pada kegiatan itu.
Hingga menjelang waktu sholat Ashar belum ditemukan titik temu antara Peserta aksi dan anggota DPRD dimana salah satu poin tuntutan peserta aksi adalah DPRD menghadirkan Bupati Bombana untuk didengarkan komitmen dan kebijakannya terkait perbaikan jalan Mataoleo.
Salah satu Kordinator Aksi. Asri Grandong mengingatkan DPRD terkait tiga fungsi maha penting yang dimiliki yaitu Fungsi Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
Ia menilai DPRD lemah dalam fungsi pengawasan sehingga anggaran yang telah dikucurkan untuk Mataoleo sebesar puluhan milyar rupiah belum mampu menjadikan jalan yang hanya berjarak 20 kilo meter dari ibu Kota Bombana itu menjadi layak.
“Jika DPRD menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik, maka saya yakin tidak terjadi seperti ini, harusnya jalan Mataoleo itu sudah tuntas,” ujar Asri.
Sekitar pukul 16:00 dua anggota DPRD kembali hadir untuk bersama sama mendengarkan aspirasi warga.
Kedua Aleg tersebut yaitu Andi Firman, Aleg dua periode dari Partai Amanat Nasional dan Rumiyanto juga Aleg dua periode dari Partai Demokrat.
Saat diberikan kesempatan Andi Firman menjawab beberapa persoalan yang disampaikan peserta aksi salah satunya dengan menelpon langsung Kepala Dinas Pekerjaan Umum.
“Kita panggil saja langsung kesini untuk kita dengarkan bersama sama,” ucap Andi Firman.
Usai berbica melalui sambungan telpon, Andi Firman meyakinkan peserta aksi bahwa jangka pendek ini, Pemerintah telah menurunkan 4 alat berat untuk mengatasi ruas jalan terparah.
“Sekarang disana sudah ada 4 alat berat yaitu Doser, Greder, Vibro dan Excapator. itu untuk jangka pendek sedangkan untuk jangka panjang yaitu pengaspalan atau beton memiliki mekanisme dan kami akan terus perjuangkan Aspira teman teman,” jelas Andi Firman.
Menjelang pukul 17:00 WITA hujan mulai mengguyur namun hal itu tidak menyurutkan semangat para demonstran yang terdiri pemuda dan masyarakat Mataoleo yang memilih bertahan menunggu komitmen DPRD untuk memenuhi tuntutan mereka.
Tidak kalah, salah satu Aleg Andi Firman juga nampak bertahan meski diguyur hujan demi terus mendengarkan aspirasi warga.
Ditemui usai menerima peserta aksi, Andi Firman mengatakan ia memahami betul apa yang dirasakan warga Mataoleo.
Menurutnya warga telah berkali kali datang ke kantor itu dengan tuntutan yang sama.
Untuk itu ia rela meski berhujan hujanan demi mendengarkan aspirasi mereka.
“Dan Insya Allah tuntutan mereka akan kita perjuangkan maksimal agar jalan Mataoleo di tuntaskan,” bebernya.
Menjelang Adzan Magrib peserta aksi beristirahat sebagai penghormatan bagi peserta aksi atau Aleg yang akan melaksanakan ibadah sholat magrib.
Sebagai kesimpulan jalannya aksi, dibuat berita acara yang berisi komitmen 7 aleg yang hadir saat itu untuk memperjuangkan perbaikan jalan Mataoleo.
Belum puas dengan itu, hingga malam hari pukul 21:00 sebagian peserta aksi memilih bertahan di kantor DPRD menunggu hingga ada jawaban yang dapat diterima dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana. (IS)