SultraNET. | Subro merasa takjub ketika tubuhnya bisa memeluk Ka’bah. Padahal, ini musim haji. Umat dari berbagai penjuru bumi berkumpul di Masjidil Haram. Area tawaf sesak dengan manusia. Mereka bertasbih, berzikir dan berdoa sepanjang 7 kali putaran tawaf.
Entah tangan siapa yang menarik Subro dalam pusaran manusia bertawaf di Baitullah. Semakin dekat, semakin dekat, sampai tangannya bisa menjamah sisi dinding Ka’bah. Subro mengaku ada yang memberinya jalan. Tangan itu terus menarik, seolah mengarahkan tangannya menyentuh dinding Ka’bah.
“Ini Ka’bah cepat pegang..Saya pegang, saya peluk Ka’bah. Jadi alhamdulillah saya dipermudah untuk ibadah apalagi untuk menyentuh kabah,” kata Subro, jemaah haji tunanetra Embarkasi JKG-25, asal Serang, Banten, saat ditemui usai Salat Jumat di Masjidil Haram, Jumat, 26 Juli 2019.
Subro sangat bersyukur, meskipun kebesaran Allah itu tak bisa dia saksikan langsung dengan indra pengelihatan, namun begitu terasa dalam batin dan lubuk sanubarinya. Jika dulu Ka’bah, katanya dilihat orang-orang di gambar sajadah, sekarang bisa dirasakan keagungannya. “Itu yang buat saya bangga,” ucapnya.
Sebagai jemaah haji tunanetra, Subro tidak merasa keterbatasan fisiknya sebagai penghalang untuk beribadah. Justru, kata dia, Ia sangat yakin dan berserah diri kepada Allah, agar dipermudah dalam menjalankan semua prosesi ibadah haji, mulai dari wukuf hingga melempar jumrah.
“Saya tetap yakin walaupun Engkau berikan saya keterbatasan, tapi kalau menurut saya, sama dengan yang lain, sama dengan orang lain. Insya Allah saya tidak merasa khawatir, bahkan sangat yakin, insya Allah, Allah mempermudah memperlancar ibadah kita nanti,” ujar jebolan kompetisi dangdut di salah satu stasiun tv swasta ini.
Keyakinan yang tulus bahwa setiap niat baik dan usaha pasti akan diijabah Allah, selalu dipegang teguh pria 31 tahun ini. Dia tak punya cara yang muluk untuk bisa sampai ke titik ini, hanya berusaha dan memasrahkan segalanya pada Allah.
“Pokoknya hidup kita Allah yang mengatur, jadi kalau semuanya ditegakkan, tauhid tetap, Allah bersama kita, insya Allah perjalanan kita semuanya, baik haji atau yang lainnya pasti diluluskan, pasti dipermudah,” terang Subro.
Lupa Daftar Haji
Pergi haji tahun ini, bagi Subro, merupakah perjalanan keduanya ke Tanah Suci. Sebelum ini, tahun 2016, Ia bersama istri pernah berangkat umrah. Salah satu doa yang dia panjatkan saat itu adalah berharap diizinkan kembali ke Tanah Suci untuk berhaji.
Karenanya, bisa berangkat haji tahun ini, merupakan nikmat yang sangat luar biasa bagi Subro. Apalagi, bersama dengan istrinya, Rinalasari. Walau di awal-awal, Subro sempat lupa apakah sudah pernah mendaftar haji atau belum.
“Jujur tahun 2012 saat mendaftar itu saya lupa, apakah sudah daftar apa belum. Karena mungkin banyak aktifitas. Paling saya doanya, berikan izin ya Allah saya kembali lagi ke Tanah Suci. Pas pulang ke Indonesia (pulang umrah) lalu mendadak dapat surat, bahwa saya berangkat 2019,” ungkapnya.
Meskipun pernah umrah, Subro mengakui ibadah haji memang jauh berbeda. Tak hanya waktu dan prosesi ibadahnya yang panjang, ibadah haji juga menuntut kesabaran. Karena banyak pengalaman spiritual yang bisa dialami orang-orang yang pergi haji.
Dalam setiap doanya di Tanah Suci, Subro berhajat agar keluarga dan anak-anaknya bisa melaksanakan ibadah haji, diberikan kesehatan, kekuatan dalam menjalani hidup, dan diberikan ketabahan dan kesabaran jiwa. Dan, Ia selalu merindukan untuk kembali lagi ke Tanah Suci. “Saya ingin sekali kembali ke sini lagi, haji kedua kali, haji ketiga kali, terutama panjang umur. Hanya itu saja.” [mus/viva.co.id]
Judul yang sama pada : https://www.viva.co.id/haji/kisah-haji/1169818-kisah-inspirasi-subro-pedangdut-tunanetra-pergi-haji-nbsp