Bombana, SultraNET.com – Politeknik Bombana melepas 171 mahasiswa untuk melaksanakan magang kerja dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2024. Kegiatan tersebut merupakan komitmen kampus vokasi di Wonua Bombana itu untuk menciptakan lulusan yang siap kerja.
Sebanyak 171 mahasiswa yang akan mengikuti program ini berasal dari empat program studi, yaitu Akuntansi Sektor Publik sebanyak 73 mahasiswa, Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung sebanyak 42 mahasiswa, Teknologi Pembenihan Ikan sebanyak 25 mahasiswa, dan Teknologi Rekayasa Kimia Industri sebanyak 31 mahasiswa.
Direktur Politeknik Bombana, Sainal Abidin, S.Si., MM, Senin (22/7/2024) menjelaskan, program magang ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill dan hard skill mahasiswa, serta memberikan mereka pengalaman kerja di berbagai instansi pemerintah dan swasta.
Proses magang berlangsung selama satu tahun, di mana 10 bulan pertama dilakukan di instansi terkait, baik di Kendari, Kolaka, maupun Makassar. Sementara itu, dua bulan terakhir digunakan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di desa masing-masing.
Tujuan utama dari program magang ini adalah untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang cukup untuk bekerja di berbagai bidang ilmu, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
“Kami berharap mahasiswa Politeknik Bombana benar-benar menjalankan proses pemagangan dengan baik sehingga lulusan kita tidak menjadi pengangguran, tetapi sudah memiliki kompetensi untuk bekerja di mana pun,” ujarnya.
Dengan penekanan pada pengembangan soft skill dan hard skill, mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dengan berbagai situasi kerja dan memiliki kemampuan teknis yang memadai.
Soft skill, seperti komunikasi, kerjasama tim, dan manajemen waktu, sangat penting dalam dunia kerja modern. Sementara itu, hard skill memberikan keahlian teknis spesifik yang dibutuhkan dalam berbagai bidang industri.
Program ini juga menargetkan kerjasama dengan perusahaan luar negeri di bidang industri. “Kami sedang membangun komunikasi dengan perusahaan luar negeri dan berharap angkatan berikutnya bisa berangkat ke sana,” bebernya
Ia menyebut peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bombana sangat penting, sehingga kedepan Bombana tidak lagi harus mengimpor tenaga kerja dari luar daerah.
“Kita ingin memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan siap memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka.” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bombana Anton Ferdinan saat menerima 5 mahasiswa yang akan melakukan magang di instansi tersebut mengaku siap bekerja sama dan membimbing para mahasiswa tersebut.
Ia menjelaskan, dalam era digital yang serba cepat ini, peran perpustakaan dan arsip sering kali terabaikan. Padahal, kedua institusi ini memiliki peran krusial dalam melestarikan pengetahuan dan identitas suatu bangsa.
“Perpustakaan bukan hanya tempat penyimpanan buku, tetapi juga pusat ilmu pengetahuan dan budaya. Perpustakaan menyediakan akses gratis atau terjangkau ke berbagai jenis informasi, mulai dari buku, jurnal, hingga bahan digital,” jelas Anton Ferdinan.
Arsip juga memegang peran vital dalam menjaga catatan sejarah dan identitas suatu bangsa. Arsip menyimpan dokumen-dokumen penting yang mencatat perjalanan sejarah suatu bangsa, seperti surat, peta, foto, atau rekaman audio-visual yang memiliki nilai historis.
Arsip memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan organisasi. Dengan adanya arsip, publik dapat mengakses informasi mengenai kebijakan, keputusan, dan tindakan yang telah diambil oleh lembaga-lembaga terkait.
“Pada prinsipsnya kami siap menerima teman teman mahasiswa untuk bersama sama berproses disini,” tandasnya.
Pewarta : Aldi L