Sultranet.com, Wakatobi – Program udang vaname pemerintah kabupaten Wakatobi yang dirancang lewat Dinas Perikanan telah menelan uang negara hingga milyaran rupiah.
Meskipun sudah menelan anggaran kurang lebih 5 Milyar sejak tahun 2022, program yang dibanggakan pada masa pemerintahan Haliana tersebut hingga saat ini belum menuai hasil alias merugi.
Hal itu memicu reaksi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Wakatobi pada Amandemen DPRD terkait APBD-P 2024.
Salah seorang anggota dewan, Arman Alini mengatakan, program tersebut hanya menghabiskan uang negara dan tidak berdampak pada pemberdayaan masyarakat.
“Kalau tidak menguntungkan secara ekonomi dan tidak berdampak pada pembukaan lapangan kerja, saya kira program ini tidak perlu dilanjutkan,”ucapnya.
Menurutnya, budidaya udang Vaname dalam skala besar juga berdampak terhadap lingkungan akibat limbah cair yang dihasilkan.
“Kami berharap program ini bisa dialihkan ke pemberdayaan nelayan melalui pembinaan nelayan keramba jaring apung, budidaya rumput laut dan nelayan tangkap serta nelayan rumpon dengan pengadaan kapal pelingkar yang ramah lingkungan,”tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala dinas Perikanan kabupaten Wakatobi, Saoruddin mengatakan, terkait dengan anggaran yang telah dikeluarkan oleh negara untuk program tersebut menurutnya, masih berupa investasi.
“Milyaran yang dihabiskan itu untuk pembangunan sarana dan prasarana tetapnya misalnya seperti mesin, penggalian pipa tandon, mesin genset dan gedung pakan,”tepisnya.
Ia perkirakan, untuk bisa melihat keuntungan dari budidaya dari udang Vaname kecuali menunggu selama lima tahun. Menurut analisanya, panen yang dihasilkan bisa capai puluhan ton.
“Artinya uang daerah yang dikeluarkan sekian milyar itu bisa kembali dalam waktu 3 atau 4 tahun kedepan,”terangnya.
Laporan : Samidin